Wednesday, March 9, 2016

Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutan Kadar Lengas Tanah

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAH HUTAN
KADAR LENGAS TANAH


Tujuan

  1. Dapat membandingkan masing-masing metode penentuan kadar lengas pada berbagai contoh tanah.
  2. Dapat memperkirakan  keuntungan dan kerugian masing-masing metode penentuan kadar lengas tanah.
  3. Dapat membandingkan kadar lengas tanah pada masing-masing contoh tanah pada setiap metode penentuan kadar lengas tanah.
  4. Dapat menjelaskan faktor-faktor yang menjadi penyebab perbedaan nilai kadar lengas tanah pada masing-masing contoh tanah.
  5. Dapat mengetahui manfaat yang diperoleh dengan mengetahui kadar lengas tanah.


Dasar Teori

Lengas tanah adalah air yang mengisi sebagian dan atau seluruh ruang pori tanah dan teradsorpsi pada permukaan zarah tanah. Lengas berperan sangat penting dalam proses genesa tanah, kelangsungan hidup tanaman dan jasad renik tanah serta siklus hara. Setiap reaksi kimia dan fisika yang terjadi di dalam tanah hampir selalu melibatkan air sebagai media pelarut garam-garam mineral, senyawa asam dan basa serta ion-ion dan gugus-gugus organik maupun anorganik. Lengas dapat tetap berada dalam ruang pori tanah karena memiliki tegangan potensial. Dalam keadaan tidak jenuh, lengas tanah berupa selaput tipis yang menyelimuti zarah tanah. Semakin tipis selaput lengas tersebut maka gaya ikat tanah yang bekerja padanya semakin kuat. Keadaan ini menyebabkan lengas semakin sulit tersedia bagi tanaman. Pada pemberian air yang berlebihan sehingga gaya berat air melebihi gaya ikat zarah tanah terhadap lengas, maka kelebihan lengas tersebut akan teratus bebas melalui pori makro. Lengas yang teratus ini disebut lengas gravitasi. Apabila tidak ada kelebihan lengas yang teratus lagi maka tanah dikatakan dalam keadaan kapasitas lapangan (field capacity). Apabila kandungan lengas terus berkurang shingga tidak mampu mengimbangi kehilangan air akibat evapotranspirasi maka tanah dikatakan dalam keadaan titik layu tetap (permanent wilting point). (Agus, dkk, 2015)

Keberadaan lengas di dalam tubuh tanah tidak seragam dari atas ke bawah. Keragaman kandungan lengas ini menunjukkan adanya keragaman potensial tubuh tanah. Adanya perbedaan energi potensial lengas dalam tubuh tanah akan menunjukkan arah gerakan lengas dalam tubuh tanah yang bergerak dari daerah energi potensial tinggi ke daerah energi potensial rendah ( Handayanto, 1987 ).

Beberapa faktor yang memepengaruhi kandungan lengas dalam tanah antara lain anasir iklim, kandungan bahan organik, fraksi lempung tanah, topografi, dan adanya bahan penutup tanah baik organik maupun anorganik (Walker and Paul, 2002).

Alat dan Bahan

  1. Contoh tanah Grumusol, Regosol, Mediteran, Gambut, Latosol dan Rendzina.
  2. Mortar
  3. Aquades
  4. Cupu
  5. Oven.
  6. Timbangan analitik.


Cara Kerja

Memperkirakan tingkat kebasahan tanah.

Perkiraan ini didasarkan atas tanda kebasahan yang tampak dan konsistensi tanah : Tanda-tanda
  • Basah

Pada permukaan zarah-zarah dan gumpal-gumpalan tanah tampak selaput air. Tanah mengeluarkan air pada waktu diremas atau diinjak. Setara dengan tegangan lengas 0,01 bar atau kurang (kondisi kapasitas lapangan).
  • Lembab.

Tanah berada diantara keadaan basah dan kering. Setara dengan tegangan lengas yang kurang dari 15 bar, akan tetapi tidak kurang daripada 0,01 bar.
  • Kering

Setara dengan tegangan lengas 15 bar atau lebih (titik layu permanen). Tanda-tandanya tergantung pada teksturnya, bila :
Pasiran   : Bahan galian bersifat galir (loose) dan kersai,  kalau ditetesi  air warna jelas bertambah gelap.
Debuan    :   Bahan galian bersifat rapuh dan mendebu kalau diremas, kalau ditetesi air warnanya akan bertambah gelap.
Lempungan : Konsistensi teguh sampai keras, tidak dapat atau sulit diremas, tanah meretak.
  1. Mengambil contoh tanah kering angin secukupnya, contoh tanah yang telah diberi sedikit air dan contoh tanah yang telah diberi air sampai kapasitas lapangan.
  2. Mengamati warna dan bentuk butiran.
  3. Meremas diantara ibu jari dan telunjuk kemudian amati kelengasannya, keliatannya, keteguhannya dan kekerasannya.
  4. Membandingkan hasilnya untuk setiap kenampakan kelengasan dari masing-  masing contoh tanah dengan tabel diatas


Cara pengeringan dibawah sinar matahari.

  1. Menimbang cupu yang bersih (a gram)
  2. Memasukkan contoh tanah segar lapangan kira-kira sebesar 10 gram, kemudian timbang beratnya (b gram)
  3. Meratakan tanah dalam cupu dan keringkan dibawah terik sinar matahari selama sehari sampai tampak tanda-tanda kering (kering mutlak/KM), kemudian timbang lagi (c gram).
  4. Menghitung kadar lengas (%) = (berat air : berat tanah KM) x 1 = {(b-c) : (c-a)} x 100 %


Cara pengovenan

  1. Menimbang cupu (misal a gram)
  2. Memasukkan contoh tanah ke dalam penimbang sampai kira-kira ¼ atau ½ nya
  3. Menimbang cupu berisi tanah (misal b gram).
  4. Memasukkan cupu berisi contoh tanah kedalam oven yang telah diatur panasnya setinggi 105-110 derajat Celcius selama 4 jam atau lebih.
  5. Mendinginkan contoh tanah di dalam cupu dalam keadaan tertutup rapat ke dalam eksikator.
  6. Menimbang contoh tanah dalam cupu dengan timbangan yang sama (misal c gram).
  7. Kadar lengas (%) = (berat air : berat tanah KM) x 100% = {(b-c) : (c-a)} x 100 %


Daftar Pustaka

Handayanto, E. 1987. Dasar-dasar dan Klasifikasi Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya, Malang.
Walker, J. Pand;R.H. Paul.2002. Evaluation of The Ohmmapper Instrument for Soil Measurement. Soil Science Society of Amerioca. Journal. Vol. 66
Agus, Cahyono. 2015. Petunjuk Praktikum Ilmu Tanah Hutan. Fakultas Kehutanan. Yogyakarta


Artikel Terkait

Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutan Kadar Lengas Tanah
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Tambahkan Komentar Anda Untuk Meningkatkan Kualita Blog Ini Dengan Cara : Tidak Spam dan Berkatalah yang Sepantasnya.