LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAH HUTAN
CIRI KIMIA TANAH
Tujuan
- Agar mahasiswa mengetahui metode selidik cepat kualitatif terhadap 6 macam tanah yang tersedia
- Agar mahasiswa terampil menguji tanah dengan metode selidik cepat kualitatif di laboratorium.
- Agar mahasiswa dapat membandingkan sifat-sifat utama tanah dari 6 contoh tanah.
- Agar mahasiswa dapat memperkirakan proses-proses pedogenesa yang mungkin terjadi dari sifat-sifat tanah yang diuji.
Dasar Teori
Tanaman untuk pertumbuhannya jelas memerlukan unsur hara. Dari tujuh belas unsur hara yang diperlukan tanaman, 7 diantaranya diperlukan dalam jumlah yang begitu kecil sehingga disebut unsur hara mikro atau unsur jarang. Unsur tersebut adalah besi (Fe), mangan (Mn), seng (Zn), tembaga (Cu), boron (B), Molibden (Mo), kobalt (Co) dan klor (Cl). Unsur lain seperti silikon, vanadium dan natrium rupanya menunjang pertumbuhan spesies tertentu. Unsur lain misalnya Iodium (I) dan fluor (F) ternyata sangat diperlukan oleh hewan tetapi tidak diperlukan oleh tanaman. Sedangkan 10 unsur lainnya disebut unsur hara makro karena dibutuhkan dalam jumlah yang banyak yaitu karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), fofat (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan sulfur (S). Tujuh belas unsur hara tersebut disebut unsur hara esensial yaitu unsur hara yang sangat diperlukan oleh tanaman, fungsinya dalam tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak terdapat dalam jumlah yang cukup di dalam tanah maka tanaman tidak akan tumbuh dengan normal (Agus. dkk, 2015)
Bahan organik tanah adalah fraksi organik tanah yang berasal dari biomassa tanah dan biomassa luar-tanah. Biomassa tanah adalah massa total flora dan fauna tanah hidup serta bagian vegetasi yang hidup dalam tanah (akar). Biomassa luar tanah adalah massa bagian vegetasi yang hidup di luar tanah (daun, batang, cabang, ranting, bunga, buah dan biji). Bahan organik dibuat dalam organisme hidup dan tersusun atas banyak sekali senyawa karbon ( Notohadiprawiro, 2000 ).
Bahan organik tanah regosol bergantung pada bahan induknya yaitu abu vulkan, mergel atau napal dan pasir pantai. Akan tetapi biasanya tanah regosol miskin hydrogen. Kandungan unsur hara tanah latosol pada umumnya rendah sampai sedang. Kandungan bahan organik tanah mediteran umumnya rendah sampai sangat rendah. Pada horizon A atau lapisan tanah atas mengandung paling tinggi 3 persen. Kandungan bahan organik lapisan tanah atas tanah grumusol pada umumnya rendah, yaitu 1 - 3,5 persen. Kandungan unsur hara tanah andosol adalah sedang sampai tinggi, yaitu antar 11-20 persen ( Bale, 1996 ).
Alat dan Bahan
- Larutan H2O2 10 %.
- Larutan HCL 2N atau 10 %.
- Larutan K3Fe(CN)6 0,5%
- Larutan KCNS 10%
- Larutan alfa alfa dipiridil
- Larutan NaOH 40 %
- Larutan H2O2 3 %.
- Soil Munsell Colour Chart
- Kertas HVS/kertas saring
Cara Kerja
Penentuan Bahan Organik
- Mengambil sebongkah tanah, kira-kira 5 gram.
- Meratakan tanah pada alas kertas (saring)
- Menetesi tanah dengan kamikala H2O2 10 %.
- Mengamati pembuihan pada tanah.
- Mencatat perbandingan banyaknya buih antar sampel
Penentuan Kapur (CaCO3)
- Mengambil sebongkah tanah, kira-kira 5 gram.
- Meratakan tanah pada alas kertas yang kering (saring)
- Menetesi tanah dengan kamikalia HCL 2N atau 10 %.
- Mengamati percikan dan suara desis pada tanah yang ditetesi.
- Mencatat perbandingan banyaknya percik dan kerasnya desis antara sampel contoh tanah yang satu dengan yang lainnya. Yang memercik banyak dan bersuara desis lebih keras diberi tanda (+) lebih banyak, dan yang tidak bereaksi diberi tanda negatif (-).
Penentuan Ferro dan Ferri
- Mengambil sebongkah tanah kira-kira 5 gram.
- Meratakan tanah pada alas kertas (saring)
- Menetesi tanah dengan kemikalia HCL 2N kemudian dengan K3Fe(CN)6 0,5% untuk menguji Ferro ( Fe2+ ) dan dengan KCNS 10% untuk pengujian Ferri (Fe3+).
- Mengamati, warna pengujian ferro adalah biru, dan warna pengujian ferri adalah merah
- Penafsiran hasil :
- Hanya timbul warna merah : suasana oksidatif (oksik) mutlak (O3)
- Merah nyata disertai hijau : suasana oksik kuat (O2)
- Merah nyata disertai biru : suasana oksik sedang (O1) atau reduktif (anoksik) sedang (R1)
- Biru nyata disertai merah jambu : suasana anoksik kuat (R2)
- Hanya timbul warna biru nyata : suasana anoksik mutlak (R3)
Catatan :
Larutan K3Fe(CN)6 0,5% berwarna kuning sehingga warna kuning saja bukan warna reaksi ferro. Reaksi ferro lemah menimbulkan warna hijau karena biru campur kuning menjadi hijau.
Pengamatan Gleisasi
- Mengambil sebongkah tanah kira-kira 5 gram.
- Meratakan tanah pada alas kertas yang kering (saring)
- Menetesi tanah dengan kamikalia HCL 2N atau 10 %, kemudian dengan alfa-alfa dipiridil.
- Mengamati warna merah di sebalik kertas yang berisi tanah teruji.
- Mencatat perbandingan intensitas warna merah antara sampel yang satu dengan yang lainnya. Yang kuat diberi tanda positif (+) , dan yang tidak bereaksi diberi tanda negatif (-)
Keterangan :
alfa alfa dipiridil adalah zat beracun, maka harus dijaga jangan sampai terhisap atau terkena kulit
Pengamatan Si
- Mengambil sebongkah tanah kira-kira 5 gram.
- Meratakan tanah pada alas kertas (saring)
- Menetesi tanah dengan kamikalia NaOH 40 %.
- Mengamati percikan pada tanah.
- Mencatat perbandingan banyaknya percik antara sampel contoh tanah yang satu dengan yang lainnya. Yang kuat diberi tanda (+) lebih banyak, dan yang tidak bereaksi diberi tanda negatif (-).
Penentuan Mn
- Mengambil sebongkah tanah kira-kira 5 gram.
- Meratakan tanah pada alas kertas (saring).
- Menetesi tanah dengan kemikalia H2O2 3%.
- Mengamati percikan pada tanah.
- Mencatat perbandingan banyaknya percik antara sampel contoh tanah yang satu dengan yang lain. Yang kuat diberi tanda positif (+), dan yang tidak bereaksi diberi tanda negatif (-).
Penentuan warna tanah
- Mengambil sebongkah tanah lembab.
- Membandingkan tanah dengan warna tanah pada Soil Munsell Colour Chart.
- Mencatat sebutan dan nilai warna kuantitatifnya (Hue, Value dan Chromanya).
- Apabila ada bercak tanah maka dicari warna matrik (utama) dahulu baru warna bercaknya
Daftar Pustaka
Bale, Anwar. 1996. Petunjuk Praktikum Ilmu Tanah Hutan. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Notohadiprawiro, Tejoyuwono. 2000. Tanah dan Lingkungan. Pusat Studi Sumber Daya Lahan, UGM. Yogyakarta.
Agus, Cahyono. 2015. Petunjuk Praktikum Ilmu Tanah Hutan. Fakultas Kehutanan. Yogyakarta
Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutan Ciri Kimia Tanah
4/
5
Oleh
Sang Kualita
Tambahkan Komentar Anda Untuk Meningkatkan Kualita Blog Ini Dengan Cara : Tidak Spam dan Berkatalah yang Sepantasnya.