Sunday, October 23, 2016

Laporan Praktikum Konservasi Tanah dan Air Faktor Kelerengan (LS), Faktor CP, dan Menghitung Prediksi Erosi

Laporan Praktikum Konservasi Tanah dan Air Faktor Kelerengan (LS), Faktor CP, dan Menghitung Prediksi Erosi

Faktor Kelerengan (LS), Faktor CP, dan Menghitung Prediksi Erosi


Dasar Teori

Jenis erosi berdasarkan kecepatan terjadinya erosi dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
a) Erosi geologi
Erosi geologi adalah bentuk pengikisan proses pengikisan atau penghancuran tanahnya relatif seimbang dengan proses pembentukannya. Gejala alam ini dapat dikatakan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
b) Erosi tanah
Erosi tanah atau dinamakan pula erosi yang dipercepat (accelerated erosion) yaitu bentuk erosi yang proses penghancuran tanah (batuan) jauh lebih cepat dibandingkan dengan pem bentukannya. Erosi tanah biasanya dipercepat oleh aktivitas manusia dalam mengelola lahan tanpa memperhatikan unsur-unsur kelestarian alam misalnya penebangan hutan sembarangan dan lain-lain. (Musatafa, 2012).

Konservasi tanah diartikan sebagai penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah (Arsyad, 2012).

Kemiringan Lereng adalah sudut yang dibentuk oleh perbedaan tinggi permukaan lahan (relief), yaitu antara bidang datar tanah dengan bidang horizontal (Manusawai, 2015).

Faktor penting yang terkait dalam erosi tanah oleh air meliputi iklim, tanah, topografi, dan penggunaan lahan dan pengelolaan lahan (Baja, 2012).

Pada hakekatnya pengusahaan lahan dengan prinsip konservasi bertujuan menekan tingkat atau laju erosi sedemikian rupa sehingga tidak melampaui batas erosi maksimum yang masih dapat dibiarkan (Arianti, 2013).

Kemampuan lahan adalah potensi lahan untuk penggunaan berbagai sistem pertanian secara umum tanpa menjelaskan peruntukan untuk jenis tanaman tertentu maupun tindakan-tindakan pengelolaannya (Sitorus, 2013).

Evaluasi kesesuaian lahan dapat didefinisikan sebagai proses penilaian dari penggunaan lahan pada saat tertentu sehingga diharapkan mampu menghasilkan keuntungan (Hapsari, 2014).

Salah satu faktor penentu terjadinya erosi adalah faktor kelerengan lahan. Pada lahan dengan kemiringan yang curam, kecenderungan terjadi erosi dan sedimentasi umumnya cukup besar (Iskahar, 2014).

Degradasi lahan dapat menyebabkan penurunan kualitas DAS apabila tidak ditangani secara optimal sehingga perlu dilakukan penanganan lahan untuk konservasi dan pengolahan (Murad, 2014).

Daftar Pustaka

Arianti, Iin. 2013. “Pemanfaatan Lahan dengan prinsip Konservasi”. Jurnal Ilmu pengetahuan dan Rekayasa. 5, 1
Arsyad, Sitanala.2012. Konservasi Tanah Dan Air. Institut Pertanian Bogor. Bogor. (2006)
Baja, Sumbangan. 2012. Perencanaan Tata Guna Lahan dalam Pengembangan Wilayah. Penerbit Andi. Yogyakarta
Hapsari, Bhekti. 2014. “Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Pertanian Berbasis Sistem Informasi Geografis Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Set”. Jurnal Geodesi Undip. 3, 242
Iskahar. 2014. “PENGARUH  FAKTOR PANJANG KELERENGAN TERHADAP PENENTUAN AWAL EROSI LAHAN”. Jurnal Sainteks. 9, 30
K
Manusawai, Jacob. 2015. Potensi dan Strategi Pengelolaan Hutan Lindung Wosi Rendani. Deepublish. Yogyakarta
Murad. 2014.” EVALUASI KESUAIAN TANAMAN KOPI DI SUB DAS BATULANTEH DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)”. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem. 2, 9
Mustafa , Muslimin. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Hasanudin. Makassar
Sitorus, Bintang. 2013. “Evaluasi Kemampuan Lahan Desa Sihiong”. Jurnal Online Agroekoteknologi. 1,2

Artikel Terkait

Laporan Praktikum Konservasi Tanah dan Air Faktor Kelerengan (LS), Faktor CP, dan Menghitung Prediksi Erosi
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Tambahkan Komentar Anda Untuk Meningkatkan Kualita Blog Ini Dengan Cara : Tidak Spam dan Berkatalah yang Sepantasnya.