Saturday, October 22, 2016

Laporan Praktikum Konservasi Tanah dan Air Faktor Erodibilitas Tanah (K)

Laporan Praktikum Konservasi Tanah dan Air Faktor Erodibilitas Tanah (K)

Faktor Erodibilitas Tanah (K)

Dasar Teori

Jenis erosi berdasarkan kecepatan terjadinya erosi dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
a) Erosi geologi
Erosi geologi adalah bentuk pengikisan proses pengikisan atau penghancuran tanahnya relatif seimbang dengan proses pembentukannya. Gejala alam ini dapat dikatakan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
b) Erosi tanah
Erosi tanah atau dinamakan pula erosi yang dipercepat (accelerated erosion) yaitu bentuk erosi yang proses penghancuran tanah (batuan) jauh lebih cepat dibandingkan dengan pem bentukannya. Erosi tanah biasanya dipercepat oleh aktivitas manusia dalam mengelola lahan tanpa memperhatikan unsur-unsur kelestarian alam misalnya penebangan hutan sembarangan dan lain-lain. (Musatafa, 2012).

Erosi dapat terjadi karena tumbukan air hujan (energi kinetik) yang mengenai tanah yang tidak tertutup atau dari kecepatan aliran air yang tidak dihambat oleh akar–akar atau vegetasi (Sutedjo, 2011).

Air merupakan penyebab utama terjadinya erosi. Banyaknyaair yang mengalirdi  atas  permukaan  tanah  tergantung  pada  hubungan  antarakapasitas  infiltrasi  tanah  dengankapasitas penyimpanan air tanah (Arsyad, 2012).

Kekuatan Aliran dari erosi yang berlebih menyebabkan kerusakan yang parah, yang disesuaikan untuk erodibilitas dan tutupan lahan (Satriawan, 2015).

Ketersediaan air erat kaitannya dengan faktor biofisik dan iklim di suatu DAS, sedangkan kebutuhan air berhubungan langsung dengan penggunaan air oleh aktifitas di dalam DAS tersebut (Maryanto, 2014).

Pengelolaan DAS adalah salah satu formulasi dan implementasi kegiatan atau program yang bersifat manipulasi sumber daya alam dan manusia yang terdapat didaerah aliran sungai untuk memperoleh manfaat produksi dan jasa tanpa menyebabkan terjadinya kerusakan sumber daya air dan tanah (Sisinggih, 2013).

Erosi sangat dipengaruhi oleh vegetasi, kemiringan lereng dan erodibilitas. Metode USLE digunakan untuk menduga erosi aktual (Bukhari, 2015).

Kepekaan tanah terhadap erosi, atau disebut erodibilitas tanah didefinisikan sebagai mudah tidaknya suatu tanah tererosi (Suharto, 2014).

Peranan tekstur tanah terhadap besarnya kecilnya erodibilitas tanah tersebut sangat besar mempengaruhi (Sondakh, 2015).

Daftar Pustaka

Arsyad, Sitanala.2012. Konservasi Tanah Dan Air. Institut Pertanian Bogor. Bogor. (2006)
Bukhari, Imam. 2015. “Pendugaan Erosi Aktual Berdasarkan Metode USLE Melalui Pendekatan Vegetasi, Kemiringan Lereng dan Erodibilitas di Hulu Sub DAS Padang”. Jurnal Online Agroteknologi. 3, 160
k
Maryanto, Ashadi. 2014. “PERENCAAAN PENGGUNAAN LAHAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP SUMBERDAYA AIR DI DAS WAY BESAI, LAMPUNG”. Jurnal Penelitian Kehutanan. 3,2
Mustafa , Muslimin. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Hasanudin. Makassar
Satriawan, Halus. 2015. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Deepublish. Aceh.
Sisinggih, Dian. 2013. “STUDI PENANGANAN KONSERVASI LAHAN DI SUB DAS KEDUANG”. Jurnal Pengairan. 3, 258
Sondakh, Tommy. 2015. “ERODIBILITAS TANAH (K) DI SEPANJANG JALUR JALAN MANADO-TOMOHON”. Jurnal Elektronik. 6,7
Suharto, Bambang. 2014. “PENGARUH KARAKTERISTIK FISIKA-KIMIA TANAH TERHADAP NILAI INDEKS ERODIBILITAS TANAH DAN UPAYA KONSERVASI LAHAN”. Juranal Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 1, 56
Sutedjo, M. M. 2011. Pengantar Ilmu Tanah. Rhineka Cipta. Jakarta (2010)


Artikel Terkait

Laporan Praktikum Konservasi Tanah dan Air Faktor Erodibilitas Tanah (K)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Tambahkan Komentar Anda Untuk Meningkatkan Kualita Blog Ini Dengan Cara : Tidak Spam dan Berkatalah yang Sepantasnya.