Saturday, November 19, 2016

Ruang Lingkup dan Konsep Survey dan Pemetaan Hutan (Pengertian, Fungsi, dan Tahapan)

Ruang Lingkup dan Konsep Survey dan Pemetaan Hutan (Pengertian, Fungsi, dan Tahapan)

Arti Peta

Gambaran konvensional atas sebagian atau seluruh permukaan bumi beserta fenomena yang ada, dengan pengecilan yang disesuaikan terhadap skala di atas bidang datar, baik untuk menyajikan data yang selektif atau bentuk-bentuk abstrak dalam hubungnnya dengan permukaan bumi.
Contoh Peta

Arti Pemetaan

Pemetaan dapat diartikan sebagai tekniknya : Teknik pengumpulan data sampai penyajian data ke dalam bentuk format bidang datar sebagai peta

Dasar Filosofis, Pengukuran dan Pemetaan

Peta sebagai model muka bumi


  1. Model merupakan representasi suatu realitas yang kompleks dari pemodel, sebagai jembatan antara dunia nyata dengan dunia berfikir untuk memecahkan suatu masalah. 
  2. Model merupakan representasi abstrak dari dunia nyata yang berguna untuk keperluan berfikir, merencanakan dan membuat suatu keputusan. 
  3. Model adalah abstraksi atau penyederhanaan realitas sistem yang kompleks dimana hanya komponen-komponen yang relevan atau faktor-faktor yang dominan dari masalah yang dianalisis, diikutsertakan. 
  4. Peta sebagai model muka bumi sehingga harus mampu menggambarkan  obyek atau fenomena sesuai kenyataan yang ada. 

Peta sebagai dokumen ilmiah


  1. Salah satu ciri dokumen ilmiah adalah data dan informasi yang disajikan dapat dipertanggung-jawabkan secara rasional dengan metode ilmiah. 
  2. Peta sebagai dokumen ilmiah maka data dan informasi yang tersaji harus dapat dipertang-gung-jawabkan secara rasional dan dapat diuji kebenarannya dengan kajian secara ilmiah.
  3. Untuk itu, pada setiap peta perlu dicantumkan sumber data peta dan pihak pembuat peta.

Peta sebagai media komunikasi


  1. Peta adalah gambaran representasi dari keadaan obyek atau fenomena yang ada di muka bumi dalam bentuk simbol-simbol yang spesifik.  
  2. Para juru gambar peta menyajikan data dan informasi dalam bentuk simbol-simbol yang memiliki makna atau arti yang spesifik secara konvensional.  Pengguna peta dapat menerima dan memahami pesan yang tersaji dalam peta melalui membaca dan menginterpretasi makna simbol-simbol yang ada. 
  3. Oleh sebab itu, agar dapat berfungsi dengan baik maka peta perlu dibuat dengan ilmu, teknik, dan seni agar menarik, dapat dipertanggung-jawabkan, dan mudah dipahami oleh orang lain.

Peta sebagai pendukung sistem perencanaan


  1. Sistem perencanaan dapat berhasil baik apabila mendapatkan dukungan data dan informasi yang baik. 
  2. Pengertian data yang baik dalam sistem perencanaan adalah data yang akurat, up to date, lengkap, dapat dipertangung-jawabkan, dan relevan dengan tema kajian. 
  3. Peta sebagai pendukung sistem perencanaan maka data yang tersaji harus akurat,  up to date, komprehensif, dan dapat dipertanggung-jawabkan.

Peta sebagai sarana multilateral matching


  1. Peta sebagai sarana multilateral matching (membangun kesepahaman dan kesepakatan antar pihak) maka dalam pembuatannya perlu mengikuti aturan dan standard yang baku/universal sehingga mudah dipahami dan dapat diterima semua pihak. 
  2. Terkait dengan fungsi sebagai sarana komunikasi antar pihak tersebut maka beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta adalah pemilihan proyeksi proyeksi peta, tema dan isi peta, skala dan tingkat kerincian informasi, generalisasi, simbolisasi, sumber data dan umur peta, serta pihak pembuat peta. 
  3. Oleh sebab itu, para pihak yang berkepentingan dengan peta perlu mengetahui kaidah kartografi (ilmu tentang pembuatan peta). 

Fungsi Peta

Model muka bumi
Untuk menggambarkan medan yang diperkecil, baik secara detail maupun global.
Merupakan perwujudan dari fenomena-fenomena permukaan bumi yang telah diperkecil dan disederhanakan sesuai tujuan tertentu.

KARTOGRAFI

Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perpetaan, termasuk studi pembuatan peta, pembacaan peta, penggunaan peta, dan lain-lain yang berhubungan dengan peta.

Ruang Lingkup Kartografi

International Cartography Association (ICA) menetapkan bahwa
Kartografi operasinya mulai dari pengumpulan data, klasifikasi dan analisis data sampai kepada reproduksi peta, evaluasi dan penafsiran peta.

Tujuan Utama Kartografi

Membuat peta dengan pengumpulan data, memproses data dan kemudian menggambar data tsb ke dalam bentuk peta, serta mampu mengevaluasi dan memanfaatkan peta secara benar.

Sistem Perolehan Data

Pengukuran terestrial
Metode penginderaan jauh
Foto udara
Citra satelit
Radar
Sumber data lain (data sekunder)
Kompilasi … (GIS)

Pengetahuan Dasar untuk Kartografer

Matematika dasar proyeksi
Bentuk bumi /topografi
Geografi / pengetahuan mengenai unsur-unsur alam dan buatan manusia
Seni penyajian / tata letak
Dll.

Definisi dan Notasi dalam Survey dan Pemetaan

Titik

Keunikan peta dibanding dengan bentuk penyajian data yang lain adalah penyajian data obyek yang selalu bereferensi pada lokasi obyek yang sebenarnya di muka bumi sehingga posisi relative secara spasial terhadap obyek lain dapat diketahui.
Kedudukan titik obyek digambarkan dengan sistem koordinat yang berlaku pada peta, misalnya koordinat geografis (X, Y). Kedudukan titik pada bidang tiga dimensi digambarkan dengan sistem koordinat (X, Y, Z), dengan Z menunjukan ketinggian titik terhadap bidang referensi.

Panjang / jarak (d)

Panjang adalah jarak horizontal terpendek yang menghubungkan dua buah titik yang ada di permukaan bumi.
Satuan yang digunakan adalah satuan panjang internasional (SI), yaitu dengan m (meter) sebagai satuan utamanya.

Luas (area)

Luas adalah besarnya suatu daerah pengukuran dalam dua dimensi di atas permukaan bumi.
Satuan dasar yang digunakan untuk menentukan luas suatu daerah adalah ha (hektar).

Sudut 

Sudut adalah selisih dua buah arah dari suatu titik sudut pengamatan.
Dalam pengukuran dan pemetaan, sudut dapat dibedakan untuk sudut horisontal (mendatar) atau sudut vertical (tegak / kemiringan).
Satuan yang digunakan dapat derajat atau grid atau radial, namun yang umum adalah derajat.
Satuan derajat dengan pecahan menit dan detik. Perlu dipahami bahwa 1 derajat adalah 60 menit dan 1 menit adalah 60 detik.
Satuan grid (g) dengan pecahannya centigrid (cg) dan centi-centigrid (ccg). Perlu dipahami bahwa 1 grid (g) adalah 100 centigrid (cg) dan 1 cg adalah 100 centi-centigrid (ccg).
Satuan radial dengan pecahan derajat, menit, dan detik radial. Perlu diketahui bahwa 1 radial = 57,295779 derajat = 3.437,7467 menit = 206.264,8 detik.

Sudut jurusan/arah; Azimut

Sudut jurusan adalah selisih dua buah arah antara arah Utara dengan arah titik lain yang menjadi target dari tempat pengamatan.

Beda tinggi (h)

Beda tinggi adalah jarak vertikal antara dua buah bidang ekwipotensial tempat kedua titik tersebut terletak dan sepanjang garis gaya gravitasi bumi yang melalui salah satu titik tersebut. Beda tinggi Kota Yogyakarta dengan Pantai Parangtritis merupakan beda tinggi bidang referensi kota Yogyakarta dengan bidang referensi pantai yaitu permukaan air laut rata-rata. Beda tinggi ini merupakan ketinggian Kota Yogyakarta di atas permukaan laut.

Skala peta

Skala peta adalah besarnya reduksi ukuran yang diambil untuk peta terhadap obyek yang sesungguhnya di permukaan bumi, yaitu perbandingan jarak antara dua buah titik pada peta terhadap jarak antara kedua titik tersebut pada keadaan sebenarnya di permukaan bumi.
Misalnya pada peta tertulis skala 1 : 50.000 maka ini berarti bahwa 1 satuan jarak pada peta sesuai dengan 50.000  satuan jarak di lapangan (di medan yang sebenarnya).
Skala peta penting untuk diperhatikan karena berimplikasi pada kerincian data dan informasi yang tersaji pada peta. Peta skala besar dituntut dapat menyajikan data lebih rinci dari pada peta skala kecil.

Proyeksi peta

Perlu kita pahami bahwa bumi berbentuk ellips dengan permukaan yang lengkung sedangkan peta merupakan gambaran dua dimensional muka bumi dalam bentuk bidang datar. Proses merubah bidang lengkung menjadi bidang datar tidaklah mudah.
Proyeksi peta merupakan metode rekayasa memperkecil kesalahan untuk merubah bentuk-bentuk planimetris dan totpografis suatu daerah di permukaan bumi yang lengkung ke dalam bentuk bidang datar dengan tingkat kesalahan yang masih dapat diperkenankan.

Simbol 

Keberadaan dan keadaan obyek atau fenomena yang ada di muka bumi digambarkan pada peta dalam bentuk simbol-simbol secara spesifik. Masing-masing obyek tersaji dengan simbol peta yang spesifik.
Jadi, simbol adalah bentuk representasi obyek atau fenomena permukaan bumi pada peta sesuai keadaan dan posisi relative yang sebenarnya di muka bumi.
Dalam pemetaaan, simbol dapat dikelompokkan dalam tiga bentuk, yaitu : titik, garis, atau area.
Simbol yang baik adalah symbol yang komunikatif, yaitu spesifik, menarik, mudah digambar, dan mudah dibedakan dengan yang lain.

TAHAPAN PENTING DALAM PENGUKURAN DAN PEMETAAN

Perumusan tujuan atau tema pemetaan
Pengukuran atau pengambilan data
Pengolahan data
Penyajian Data

Sumber kesalahan


  1. Kesalahan petugas, yaitu kesalahan yang timbul akibat kekeliruan, kurang hati-hati, kelalaian, ketidak-mengertian pada instrumen, atau belum terlatihnya petugas yang bersangkutan. 
  2. Kesalahan sistematis. Apabila penyebab suatu kesalahan telah diketahui sebelumnya dan apabila pada saat pengukuran kondisinya telah pula diketahui, maka dapat dilakukan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan yang timbul. Kesalahan-kesalahan semacam ini disebut kesalahan sistematis. 
  3. Kesalahan tak terduga. Semua kesalahan selain kedua jenis kesalahan tersebut di atas dapat diklasifikasikan sebagai kesalahan tak terduga dan tidak diketahui penyebabnya secara pasti. 
  4. Kesalahan juru ukur, umumnya :


  • Kesalahan penetapan gelembung nivo
  • Kesalahan garis bidik
  • Kesalahan penempatan rambu ukur
  • Kesalahan tegak rambu
  • Kesalahan pembacaan rambu
  • Keslahan pembacaan benang silang
  • Kesalahan pembukuan
  • Kesalahan pemasukan data

Bidang referensi hitungan

Apabila luas daerah yang dipetakan lebih besar dari 5.500 km persegi maka ellipsoid dapat dipakai sebagai bidang referensi hitungan. Umumnya setiap negara memiliki referensi sendiri. Indonesia memilih ID 81 (Indonesia Datum tahun 1981). Ellipsoid ini mempunyai besaran untuk a (setengah sumbu panjang) = 6.377.397 meter dan b (setengah sumbu pendek) = 6.356.078 m.
Apabila luas daerah yang dipetakan memiliki ukuran panjang maksimum sebesar 100 km maka bidang referensinya adalah sebuah bola, dan
Untuk daerah yang lebih kecil dengan ukuran panjang yang terbesar tidak lebih dari 55 km maka bidang bidang referensinya dapat sebuah bidang datar.

Tahapan penting dalam pembuatan peta

Kompilasi, yaitu pengumpulan dan evaluasi data yang digunakan untuk pembuatan peta.
Klasifikasi data
Spesifikasi simbol
Desain peta dasar
Desain isi peta
Lay out peta
Pemilihan model warna
Perencanaan produksi

Interpretasi peta

Kemampuan membayangkan (imajinasi).
Ketajaman meganalisis.
Pengetahuan secara umum.
Latihan yang tertur, termasuk pengalaman cek lapangan.

Daftar Pustaka:

Senawi, Sahid, W. Wardhana, 2011. Survei & Pemetaan Hutan. Cakrawala Media, Yogyakara.
Bernhardsen, T., 1999. Geographic Information Systems: an introduction. John Wiley and sons chapter 1.


Artikel Terkait

Ruang Lingkup dan Konsep Survey dan Pemetaan Hutan (Pengertian, Fungsi, dan Tahapan)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Tambahkan Komentar Anda Untuk Meningkatkan Kualita Blog Ini Dengan Cara : Tidak Spam dan Berkatalah yang Sepantasnya.