Wednesday, February 8, 2017

Laporan Praktikum Pengukuran dan Inventarisasi Sumber Daya Hutan Teknik Pengambilan Sampel Dalam Inventarisasi Hutan

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN INVENTARISASI SUMBER DAYA HUTAN
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL DALAM INVENTARISASI HUTAN


TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL DALAM INVENTARISASI HUTAN


Tujuan


  1. Melatih mahasiswa untuk dapat membuat rancangan teknik sampling pada unit populasi brupa petak
  2. Mengenal tanda-tanda/legenda yang terdapat pada peta perusahaan hutan yang berkaitan dengan inventore hutan


Dasar Teori

Pada sebagian besar inventarisasi sumber – sumber alam, secara ekonomis tidak mungkin mengukur seluruh populasi yang ada, karena memerlukan waktu dan tenaga yang banyak. Sebagai alternatif lain diadakan pengambilan sampel. Pengambilan sampel dapat dipercaya dalam penaksiran populasi dengan metode yang sesuai. Pengambilan sampel di bidang kehutanan terutama pada tegakan hutan yang cukup luas merupakan hal yang mutlak dalam penaksiran nilai hutan tersebut (Hitam, 1980).

Sampling sistematik adalah satu cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan satu pola yang bersifat sistematik (systematic pattern), yang telah ditentukan terlebih dahulu.  Bentuk pola tersebut bermacam-macam, bergantung pada tujuan inventore, waktu dan biaya yang tersedia, serta kondisi populasi yang dihadapi (Simon,  2007).

Intensitas sampling adalah suatu bilangan yang menggambarkan perbandingan antara jumlah contoh dengan jumlah populasi seluruhnya tergantung dari besar kecilnya intensitas sampling tergantung pada tingkat kecermatan yang di inginkan dan heterogenitas dari populasi yang di hadapi (Madyana, 1989).

Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random sampling / probability sampling, dan sampel tidak acak / non-random sampling / non-probability sampling. Yang dimaksud dengan random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memeberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud dengan non-random sampling atau non-probability sampling adalah setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan jalan setapak. Sedangkan lainnya, karena jauh, tidak dipilih, artinya kemungkinannya nol (Hasan, 2000).

Baca Juga : Laporan Praktikum Pengukuran dan Inventarisasi Sumber Daya Hutan Pengolahan Data Hasil Risalah dan Penetapan Kelas Hutan Suatu Petak

Inventarisasi  hutan  adalah  suatu  usaha  untuk  menguraikan  kualitas  dan  kuantitas  pohon-pohon   hutan  serta  berbagai  karakteristik  arael  tempat  tumbuhnya.  Suatu  inventarisasi  hutan  lengkap  dipandang  dari  segi  penaksiran  kayu  harus  berisi  deskripsi  areal  berhutan  serta  pemilikannya,  penaksiran  pohon-pohon  yang  masih  berdiri,  penaksiran  tempat  tumbuh  dan  pengeluaran  hasil (Husch, 1987).


Alat dan Bahan


  1. Peta kawasan hutan skala 1:10000
  2. Tabel random dan kalkulator


Cara Kerja

Peta kawasan hutan dipelajari secara cermat judul, legenda, simbol-simbol, dan keterangan-keterangan lain dalam peta. Kemudian, dicatat dalam lembar kerja. Petak digambar sebagai unit populasi yang akan dirancang teknik samplingnya. 6 petak digambar berlainan pada kertas kalkir dan gunting sesuai polanya, lalu tempelkan peta tersebut pada sumbu xy kertas millimeter.Metode Continous Strip Sampling (CSS) dirancang dengan Intensitas Sampling (IS) 10% dan lebar jalur 20 meter pada  petak pertama yang telah digambar.Metode Line Plot Sampling (LPS) dirancang dengan IS 2,5 %, jarak antar line 100 meter, dan luas masing-masing Plot (Petak Ukur) 0,1 Ha pada petak kedua yang telah digambar.Metode Uniform Sistematik Sampling (USS) dirancang dengan IS 0,5 %, dan luas PU 0,02 Ha pada petak ketiga. Dengan metode yang sama namun IS 1% dan luas PU 0,04 Ha pada petak keempat, lalu IS 2,5% dan luas PU 0,1 Ha pada petak kelima.Metode Simple Random Sampling (SRS) dirancang dengan jumlah PU 5 dan luas PU 0,02 Ha pada petak keenam.

Daftar Pustaka

Hasan, Mustafa. 2000. Teknik Sampling. Erlangga. Jakarta
Hitam, hasril. 1980. Dasar-Dasar Teori Dan Penggunaan Teknik Pengambilan Contoh (Sampling Tecniques) Dalam Investarisasi Hutan. Pt Pradnya Paramita. Jakarta
Husch, B. 1987. Perencanaan Inventarisasi Hutan. University Indonesia Press. Jakarta.
Madyana, Th. 1989. Macam-macam Bentuk Petak Ukur.Penerbit Djambatan. Jakarta.
Simon, H. 2007.  Metode Inventore Hutan. Pustaka Pelayar. Yogyakarta

Artikel Terkait

Laporan Praktikum Pengukuran dan Inventarisasi Sumber Daya Hutan Teknik Pengambilan Sampel Dalam Inventarisasi Hutan
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Tambahkan Komentar Anda Untuk Meningkatkan Kualita Blog Ini Dengan Cara : Tidak Spam dan Berkatalah yang Sepantasnya.