Monday, May 22, 2017

Pertumbuhan dan Perkembangan (Pengertian dan Sistem Organ) dan Reproduksi pada Tumbuhan (Seksual dan Aseksual)

Pertumbuhan dan Perkembangan (Pengertian dan Sistem Organ) dan Reproduksi pada Tumbuhan (Seksual dan Aseksual)

Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Tumbuhan memiliki dua macam sistem organ yakni:
  • Sistem pertunasan, berada diatas permukaan tanah, meliputi organ-organ daun, tunas, batang, bunga, dan buah
  • Sistem perakaran, meliputi bagian-bagian yang berada didalam tanah, seperti akar, umbi, rhizoma
Sel-sel tumbuhan terbentuk pada meristem kemudian tumbuh, dan berkembang sesuai dengan bentuk atau tipenya dan berkelompok menjadi jaringan

Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai pertambahan massa, bobot, atau volume yang bersifat tidak dapat kembali. Pertumbuhan selalu diikuti oleh diferensiasi, yang merupakan perubahan bentuk dan atau aktivitas fisiologi, dan kedua hal ini membeikan proses yang disebut perkembangan.
Jadi : perkembangan = pertumbuhan + diferensiasi
Pertumbuhan dapat diukur dengan beberapa parameter misalnya: bobot segar, bobot kering, pertambahan panjang, dan sebagainya.

Reproduksi Seksual

Proses Meiosis dan Proses Fertilisasi

Reproduksi seksual meliputi dua proses yang saling bergantian yakni: meiosis dan fertilisasi.
Reproduksi Seksual

  • Pada masa meiosis jumlah kromosom berkurang dari diploid menjadi haploid.
  • Pada masa fertilisasi, nukleus dari dua gamet (jantan dan betina) bergabung dan meningkatkan jumlah kromosom dari haploid menjadi diploid.

Fase Gametofit dan Fase Sprofit

Pada tumbuhan, meiosis dan fertilisasi membedakan kehidupan menjadi dua fase yang berbeda yakni: fase gametofit dan fase sprofit.


  • Fase gametofit dimulai dengan spora yang dihasilkan melalui meiosis. Spora bersifat haploid dan semua sel turunannya (yang diperoleh dari mitosis) juga beersifat haploid. Fase gametofit bervarisi ukurannya, mulai dari 3 sel (pada pollen) sampai berjuta-juta sel (pada tumbuhan rendah, misalnya lumut).
  • Fase sprofit dimulai dengan tumbuhnya zygot, dalam dunia tumbuhan fase yang dominan bervariasi, tumbuhan rendah seperti tumbuhan lumut daun dan lumut hati memiliki fase gametofit yang dominan sedangkan tumbuhan tinggi memiliki fase sprofit yang dominan.
Angiospermae (tumbuhan berbunga) menghasilkan bunga, dan apabila ada dalam fase reproduktif menghasilkan zygot yang bersifat diploid dan endosperm yang bersifat triploid. Bagian-bagian bunga yang steril adalah sepala dan petala. Bagian yang bunga yang berfungsi untuk reproduksi adalah stamen (alat kelamin jantan, yang secara kolektif disebut androecium), dan karpela atau pistil (alat kelamin betina yang secara kolektif disebut gynoecium). Stamen umumnya terdiri dari beberapa filament yang mendukung anther. Didalam kepala sari (anther) terbentuk pollen melalui meiosis. Gynoceium terdiri dari stigma, stilus, ddan ovarium.


Proses Polinisasi hingga Menjadi Individu Baru

Polinisasi merupakan proses melekatnya butir-butir polen pada kepala putik. Jika polen berkecambah maka akan terbentuk buluh serbuk sari (polen tube) yang tumbuh menuju ke ovulum. Sel-sel sperma akan bergerak melalui polen tube. Satu sel sperma membuahi sel telur yang akan membentuk zygot, dan sel sperma yang lain membuahi sel yang bersifat diploid pada kantung embrio dan berkembang menjadi endosperm. Proses penyatuan dua sel sperma dengan dua sel yang memiliki nukleus yang berbeda ini disebut pembuahan ganda. Setelah tejadi pembuahan, uvulum akan menjadi biji sedang sel telur yang telah dibuahi akan menjadi embrio. Ovarium akan berkembang menjadi buah yang melindungi biji. Biji tersusun dari plumula (yang tersusun dari dua daun embrionik dan akan berkecambah menjadi daun pertama yang sebenarnya pada saat berkecambah), tunas apikal (terdiri atas sel-sel meristem dimana nantinyaakan tumbuh menjadi batang), hipokotil dan radikula. Selain itu biji dapat tersusun atas satu (monokotil) atau dua kotiledon (dikotil). Biji yang telah masak akan dapat berkecambah bila menyerap air. Embrio didalam biji yang telah masak akan dapat berkecambah bila menyerap air. Embrio didalam biji akan memulai kembali proses pertumbuhan dan mengabsorpsi nutrient yang ada pada endosperm. Radikula dan plumula akhirnya muncul dan kecambah akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.


Reproduksi Aseksual

Selain reproduksi secara seksual, tumbuhan juga dapat melakukan reproduksi secara aseksual, misalnya pada umbi lapis, rhizoma, atau batang yang menjalar. Pada beberapa jenis tumbuhan misalnya anggrek, lebih sering dilakukan perbanyakan secara vegetatif (metode kultur jaringan) daripada melaui biji.

Daftar Pustaka
Tim Penyusun. 2014. Buku Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Fakultas Biologi UGM. Yogyakarta

Artikel Terkait

Pertumbuhan dan Perkembangan (Pengertian dan Sistem Organ) dan Reproduksi pada Tumbuhan (Seksual dan Aseksual)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Tambahkan Komentar Anda Untuk Meningkatkan Kualita Blog Ini Dengan Cara : Tidak Spam dan Berkatalah yang Sepantasnya.