Tuesday, August 22, 2017

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Dan Kesehatan Hutan Pengenalan Kerusakan Tanaman Oleh Gulma

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Dan Kesehatan Hutan
Pengenalan Kerusakan Tanaman Oleh Gulma


Tujuan


  1. Mengetahui jenis gulma (Pencekik, Penutup Tanah, dan Liana) dan pengenalan kerusakan oleh gulma


Dasar Teori 

Pencekik

Tumbuhan pencekik memulai kehidupannya sebagai epifita, tetapi kemudian  akar- akarnya menancap ke tanah dan tidak menggantung lagi pada inangnya. Tumbuhan ini sering membunuh pohon yang semula membantu menjadi inangnya. Tumbuhan pencekik yang paling banyak dikenal dan melimpah jumlahnya, baik dari segi jenis ataupun populasinya, adalah Fircus sp. yang memainkan peranan penting baik dalam ekonomi maupun fisiognomi hutan hujan tropis. Biji-biji dari tumbuhan pencekik ini berkecambah diantara dahan-dahan pohon besar yang tinggi atau semak yang merupakan inangnya. Pada stadium ini tumbuhan pencekik masih berupa epifit, namun akar-akarnya bercabang-cabang dan menujam ke bawah melalui batang-batang inangnya hingga mencapai tanah. Kemudian batang-batang pohon itu tertutup dan terjalin oleh akar-akar tumbuhan pencekik dengan sangat kuat. Setelah beberapa waktu tertentu inang pohon pun akan mati dan membusuk meninggalkan pencekiknya. Sementara itu tajuk tumbuhan pencekik menjadi besar dan lebat. Contoh pencekik adalah Schefflera, Fagraea, Timonius, Spondias dan Wightia. Secara umum strangler dikatakan sebagai tanaman hemi-epifit atau semi-epifit. Jenis tumbuh-tumbuhan ini hidup dengan jalan mengandalkan tumbuhan lain untuk mencari makanannya (Winarni, dkk. 2012).


Penutup Tanah

Banyak tumbuhan  yang termasuk dalam tumbuhan pengganggu atau tidak disukai yang dapat berfungsi sebagai penutup tanah atau pelindung tanah terhadap ancaman erosi. Tumbuh-tumbuhan itu tidak disukai karena sifat-sifatnya yang merugikan tanaman pokok dan sulit diberantas atau dibersihkan  dari lahan usaha pertanian: Imperata cylindrica, Panicum repens (lampuyangan), Leersia hexandra (kalamento), Saccharum spontaneum (gelagah), Anastrophus compressus dan Paspalum compressum (tumput pahit) (Arsyad, 2006).


Liana

Liana merupakan spesies tumbuhan merambat. Tumbuhan itu memiliki batang yang tidak beraturan dan lemah, sehingga tidak mampu mendukung tajuknya. Adanya liana di hutan merupakan salah satu ciri khas hutan hujan tropis, terutama spesies liana berkayu (Soerianegara dan Indrawan, 1982).

Daftar Pustaka

Arsyad, Sitanala. (2006). Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor
Soerianegara, I dan A. Indrawan 1982. Ekologi Hutan Indonesia. Departemen. Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institusi Pertanian Bogor. Bogor.
Winarni, E., Payung, D., & Naemah, D. (2012). Monitoring kesehatan tiga jenis tanaman pada areal hutan tanaman rakyat. Laporan penelitian akhir BOPTN Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

Artikel Terkait

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Dan Kesehatan Hutan Pengenalan Kerusakan Tanaman Oleh Gulma
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Tambahkan Komentar Anda Untuk Meningkatkan Kualita Blog Ini Dengan Cara : Tidak Spam dan Berkatalah yang Sepantasnya.