Monday, August 28, 2017

Laporan Praktikum Teknik Silvikultur Kesesuaian Jenis Tanaman Dengan Tapak

Laporan Praktikum Teknik Silvikultur
Kesesuaian Jenis Tanaman Dengan Tapak


Tujuan


  • Untuk melatih para mahasiswa agar mengetahui dan memahami kesesuaian jenis tanaman dengan tapak sebagai salah satu penentuan pemilihan jenis untuk kegiatan penanaman.


Alat dan Bahan

a. Hagameter
b. Diameter tepe
c. Kompas
d. Meteran
e. pH meter
f. Cangkul
g. Thermometer

Cara Kerja

a. Buatlah petak ukur 20x20 m2 (utara – selatan)
b. Ukurlah tinggi dan diameter jenis yang ada pada petak ukur
c. Amati dan isilah data komponen penilaian kesesuaian jenis dengan lahan
d. Lengkapi data dengan data sekunder yang telah ada
e. Analisis dan klasifikasikan data berdasarkan pada table persyaratan tumbuh jenisbtanman yang di amati (studi pustaka)
f. Tentukan tingkat kesesuaian jenis dengan tapak .
g. Berikan pembahasan / argumentasi pengklasifikasian jenis tersebut

Tinjauan Pustaka

Struktur klasifikasi kesesuaian lahan menurut kerangka kerja FAO 1976 dalam Rayes (2007) adalah terdiri dari 4 kategori sebagai berikut:
(1) Ordo (Order): menunjukkan keadaan kesesuaian secara umum.
(2) Klas (Class) : menunjukkan tingkat kesesuaian dalam ordo.
(3) Sub-Klas : menunjukkan keadaan tingkatan dalam kelas yang didasarkan pada jenis pembatas atau macam perbaikan yang diperlukan dalam kelas.
(4) Satuan (Unit): menunjukkan tingkatan dalam sub-kelas didasarkan pada perbedaan-perbedaan kecil yang berpengaruh dalam pengelolaannya.

Evaluasi kesesuian lahan merupakan gambaran tingkat kecocokan lahan untuk penggunaan tertentu (Sitorus, 1998).  Menurut Husein (1981), evaluasi lahan merupakan usaha untuk mengelompokkan tanah-tanah tertentu sesuai dengan kebutuhan tanaman.  Kelas kesesuian lahan untuk suatu areal dapat berbeda disesuaikan dengan penggunaan lahan yang sedang dipertimbangkan.

Selanjutnya Sitorus (1998) menuliskan bahwa evaluasi lahan merupakan proses pendugaan potensi sumber daya lahan untuk bermacam-macam kegunaan dengan cara membandingkan persyaratan yang diperlukan untuk penggunaan lahan dengan sifat sumber daya yang ada pada lahan tersebut.  Fungsi kegiatan evaluasi lahan yaitu untuk memberikan pengertian tentang hubungan antara kondisi lahan dengan penggunaannya, dan memberikan kepada perencana hasil perbandingan dan alternatif pilihan penggunaan yang nantinya diharapkan akan berhasil.
Pendekatan pembatas adalah acara untuk menyatakan kondisi lahan atau karakteristik lahan pada tingkat kelas, dimana metode ini membagi lahan berdasarkan jumlah dan intensitas pembatas lahan.  Pembatas lahan merupakan penyimpangan dari kondisi optimal karakteristik dan kualitas lahan yang memberikan pengaruh buruk untuk berbagai penggunaan lahan (Notohadiprawiro, 1991).

Metode ini membagi tingkat pembatas suatu lahan ke dalam empat tingkatan, yaitu :
a. 0 (tanpa pembatas), digolongkan ke dalam S1
b. 1 (pembatas ringan), digolongkan ke dalam S1
c. 2 (pembatas sedang), digolongkan ke dalam S2
d. 3 (pembatas berat), digolongkan ke dalam S3
e. 4 (pembatas sangat berat), digolongkan ke dalam kelas N1 dan N2

Daftar pustaka

Notohadiprawiro, Tejoyuwono. 1991. Kemampuan dan Kesesuaian Lahan: Pengertian dan Penetapannya. Makalah. Lokakarya Neraca Sumberdaya Alam Nasional. DRN Kelompik II. Bogor: Bakosurtanal.
Rayes, M. L. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Penerbit Andi Yogyakarta. Yogyakarta.
Sitorus, Santan R.P. (1985). Evaluasi Sumberdaya Lahan. PT. Tarsito, Bandung


Artikel Terkait

Laporan Praktikum Teknik Silvikultur Kesesuaian Jenis Tanaman Dengan Tapak
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Tambahkan Komentar Anda Untuk Meningkatkan Kualita Blog Ini Dengan Cara : Tidak Spam dan Berkatalah yang Sepantasnya.