Sunday, September 3, 2017

Laporan Praktikum Teknik Silvikultur Teknik Pemeliharaan Tanaman Muda

Laporan Praktikum Teknik Silvikultur 
Teknik Pemeliharaan Tanaman Muda


Tujuan


  • Melatih mahasiswa untuk memahami dan melakukan kegiatan Prunning pada tanaman muda.
  • Melatih mahasiswa untuk memahami dan melakukan kegiatan Penjarangan pada tanaman muda.


Alat dan Bahan


  1. Tali berukuran panjang minimal 20 m
  2. Meteran
  3. Hagameter
  4. Alat ukur keliling/diameter tape
  5. Kompas
  6. Alat tulis
  7. Alat untuk prunning
  8. Tegakan Jati


Cara Kerja

Prunning


  1. Bekerja dalam tim , buatlah petak ukur (PU) 20 x 20 m , sebanyak 3 buah.
  2. Masing – masing pertukan berupa pruning rendah (1/3 tinggi tujuk) , pruning tengah (1/2 tinggi tajuk ) , pruning tinggi (2/3 tinggi tajuk ) dan kontrol (tidak di pruning)
  3. Ukur diameter batang pokoknya setinggi (dbh) 1,3 m , tinggi tbc (sebelum dan setelah pruning ) dan tinggi total tanaman


Penjarangan


  1. Bekerja dalam tim , buatlah petak ukur (PU) 20x20 m ,sebanyak 3 buah
  2. Masing – masing perlakuan berupa penjarangan 50% , penjarangan 25%, penjarangan 75% dan tidak dijarangi (kontrol)
  3. Ukuran diameter batang pokoknya setinggi (dbh) 1,3 m ,tinggi tbc ,dan tinggi total tanaman.


Tinjauan Pustaka

Kegiatan penanaman bibit yang siap tanam pada lokasi penanaman merupakan tahap kegiatan pembangunan hutan yang sangat penting karena menentukan tingkat keberhasilan dalam pembangunan hutan. Akan tetapi, setelah penanaman dilakukan, perlu adanya suatu tindakan guna menjaga keberlangsungan dan kualitas hidup bibit yang ditanam yaitu pemeliharaan tanaman muda. Pemeliharaan tanaman muda dilaksanakan pada seluruh tanaman yang baru tanam pada lokasi penanaman yaitu ketika usia bibit sudah mencapai sekitar enam bulan dengan maksud untuk meningkatkan kualitas, pertumbuhan, dan persen hidup tanaman yang ditanam (BPTH Sulawesi, 2008). Dengan demikian, maka semua tindakan pemeliharaan yang dilakukan dalam kegiatan ini ditujukan untuk menciptakan kondisi lingkungan dan tempat tumbuh yang optimal bagi produktivitas dan kualitas tanaman. Sedangkan produktivitas tanaman lebih cenderung ditentukan oleh sifat genetik tanaman itu sendiri.

Kegiatan pemeliharaan terdiri dari pemeliharaan tanaman muda dan pemeliharaan tegakan. Pemeliharaan tanaman muda dilakukan mulai bibit selesai ditanam di lapangan sampai tanaman mencapai kondisi tegakan yaitu keadaan dimana pohon-pohonnya telah saling mempengaruhi satu sama lain, baik tajuk maupun perakarannya (umur 3–5 tahun). Pemeliharaan tegakan dilakukan setelah tegakan terbentuk sampai tegakan siap ditebang. Pekerjaan pemeliharaan tanaman muda dapat berupa penyulaman, penyiangan, pendangiran dan pembebasan gulma serta tanaman pengganggu lainnya. Kegiatan pemeliharaan tanaman muda juga dapat berupa pemupukan tanaman. Pekerjaan pemeliharaan tegakan dapat berupa pembebasan tanaman pengganggu, pemangkasan cabang dan pemeliharaan. Pembebasan tanaman pengganggu dilakukan pada jalur tanaman pokok sehingga tanaman pokok mendapat kesempatan tumbuh secara baik. Pemangkasan cabang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas batang melalui peningkatan ukuran panjang batang bebas cabang. Sedangkan kegiatan penjarangan dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan ruang tumbuh yang optimal sehingga pertumbuhan pohon-pohon tertinggal dapat berlangsung secara maksimal. Kegiatan Pemeliharaan Tanaman Hutan dilakukan guna membuat tegakan hutan yang berpotensi tinggi pada saat masa tebang dan guna menjaga kesuburan tanah serta kelestarian lingkungan. Pemeliharaan hutan bisa berupa pemangkasan tanaman sela, pemangkasan cabang tanaman pokok, penyiangan, penjarangan tanaman pokok, perlindungan hutan dari hama/ penyakit serta pencegahan gangguan penggembalaan, kebakaran dan lain-lain. Untuk memanfaatkan ruang hidup dalam hutan secara optimal, dibuat tabel perhitungan jumlah pohon yang harus ada (tetap hidup) dalam tiap hektar kawasan hutan, pada umur pohon serta dalam tingkat kesuburan tanah tertentu. Jadi secara periodik jumlah pohon terus dikurangi (dilakukan penjarangan) untuk memberi ruang hidup yang lebih baik pohon-pohon tinggal tersebut. Pemeliharaan tanaman hutan yang diselenggarakan dengan tertib dan baik dapat meningkatkan riap (pertambahan volume kayu) pohon yang tumbuh/tetap tinggal, pengaturan tata ruang lingkungan hidup secara efektif, pengadaan standing stock yang optimal melalui sebaran kelas umur dan kelas diameter pohon. Disamping pemeliharaan tanaman, tugas yang tidak kalah penting agar hutan tetap lestari adalah menjaga gangguan keamanan hutan (BPTH Sulawesi, 2009).

Daftar Pustaka

BPTH Sulawesi. 2008. Pemeliharaan Demo Plot Stand Nyatoh Tahun I di Kab. Minahasa Selatan, Prov. Sulawesi Utara. Makassar: Balai Perbenihan Tanaman Hutan-Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara.
BPTH Sulawesi. 2009. Rencana Kerja Pemeliharaan Tegakan Benih Semai Nyatoh (Palaquium sp.) di Kab. Minahasa Selatan, Prov. Sulawesi Utara. Makassar: Balai Perbenihan Tanaman Hutan-Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara.


Artikel Terkait

Laporan Praktikum Teknik Silvikultur Teknik Pemeliharaan Tanaman Muda
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Tambahkan Komentar Anda Untuk Meningkatkan Kualita Blog Ini Dengan Cara : Tidak Spam dan Berkatalah yang Sepantasnya.