Laporan Praktikum Konservasi Tanah dan Air Menghitung Erosivitas Hujan (R) Bols
Menghitung Erosivitas Hujan (R) Bols
Dasar Teori
Jenis erosi berdasarkan kecepatan terjadinya erosi dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
a) Erosi geologi
Erosi geologi adalah bentuk pengikisan proses pengikisan atau penghancuran tanahnya relatif seimbang dengan proses pembentukannya. Gejala alam ini dapat dikatakan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
b) Erosi tanah
Erosi tanah atau dinamakan pula erosi yang dipercepat (accelerated erosion) yaitu bentuk erosi yang proses penghancuran tanah (batuan) jauh lebih cepat dibandingkan dengan pem bentukannya. Erosi tanah biasanya dipercepat oleh aktivitas manusia dalam mengelola lahan tanpa memperhatikan unsur-unsur kelestarian alam misalnya penebangan hutan sembarangan dan lain-lain. (Mustafa, 2012).
Erosi dapat terjadi karena tumbukan air hujan (energi kinetik) yang mengenai tanah yang tidak tertutup atau dari kecepatan aliran air yang tidak dihambat oleh akar–akar atau vegetasi (Sutedjo, 2011).
Air merupakan penyebab utama terjadinya erosi. Banyaknya air yang mengalirdi atas permukaan tanah tergantung pada hubungan antarakapasitas infiltrasi tanah dengankapasitas penyimpanan air tanah (Arsyad, 2012).
Dalam peristiwa ini tanah terkikis dan terangkut dari suatu tempat yang lebih tinggi dan diendapkan di tempat lain yang lebih rendah. Di daerah beriklim basah seperti Indonesia, erosi air lebih dominan dari pada erosi angin (Saleh, 2011).
Erosivitas hujan adalah potensi atau kemampuan hujan yang dapat menimbulkan erosi tanah. Besarnya potensi tersebut dapat diukur dengan menghitung besarnya energy kinetik hujan. besarnya energy kinetik hujan tergantung pada tiga gaya yang bekerja pada tetesan air hujan yaitu (1) gaya ke bawah, (2) gaya ke atas, dan (3) gaya gesekan tetesan air hujan dalam udara (Hudson, 1971).
Pada hakekatnya pengusahaan lahan dengan prinsip konservasi bertujuan menekan tingkat atau laju erosi sedemikian rupa sehingga tidak melampaui batas erosi maksimum yang masih dapat dibiarkan (Arianti, 2013).
faktor penyebab erosi dinyatakan dalam erosivitas yang merupakan manifestasi hujan dipengaruhi oleh adanya vegetasi dan kemiringan serta faktor tanah dinyatakan dalamerodibilitas yang juga dipengaruhi oleh adanya vegetasi (Desfindiana, 2013).
Erosi tanah dapat terjadi secara alamiah dan non - alamiah. Secara alamiah, erosi dapat terjadi secara alamiah pada tanah dengan melalui tahapan penghancuran, pengangkutan dan pengendapan. Erosi non – alamiah dapat diakibatkan adanya faktor dari manusia (Mardiatno, 2013).
Erosi adalah suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin (Sinaga, 2014).
Vegetasi juga dapat menghambat aliran permukaan dan memperbesar infiltrasi, selain itu juga penyerapan air ke dalam tanah diperkuat oleh transpirasi (penyerapan air melalui vegetasi) (Sitanggang, 2013).
Daftar Pustaka
Arianti, Iin. 2013. “Pemanfaatan Lahan dengan prinsip Konservasi”. Jurnal Ilmu pengetahuan dan Rekayasa. 5, 1
Arsyad, Sitanala.2012. Konservasi Tanah Dan Air. Institut Pertanian Bogor. Bogor. (2006)
Desifindiana, Dwi. 2013. “Analisa Tingkat Bahaya Erosi pada Das Bondoyudo Lumajang dengan Menggunakan Metode Musle”. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. 1,10
Hudson, N 1971. Soil Conservatiion. B.T Batsford Limited, London
Mardiatno, Djati. 2013. “PENGARUH EROSIVITAS DAN TOPOGRAFI TERHADAP KEHILANGAN TANAH PADA EROSI ALUR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI SECANG DESA HARGOTIRTO KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULONPROGO”. Jurnal Bumi Indonesia. 1, 413
Mustafa , Muslimin. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Hasanudin. Makassar
Saleh, B. 2011. Petunjuk Praktikum Ilmu Konservasi Tanah dan Air. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Sinaga, Janixon. 2014. “ANALISIS POTENSI EROSI PADA PENGGUNAAN LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI SEDAU DI KECAMATAN SINGKAWANG SELATAN”. Jurnal Mahasiswa Teknik Lingkungan. 1,2
Sitanggang, Guntur. 2013. “PENDUGAAN EROSI TANAH DI KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN BERDASARKAN METODE USLE”. Jurnal Online Agroekoteknologi 1,191
Sutedjo, M. M. 2011. Pengantar Ilmu Tanah. Rhineka Cipta. Jakarta (2010)
Laporan Praktikum Konservasi Tanah dan Air Menghitung Erosivitas Hujan (R) Bols
4/
5
Oleh
Sang Kualita
Tambahkan Komentar Anda Untuk Meningkatkan Kualita Blog Ini Dengan Cara : Tidak Spam dan Berkatalah yang Sepantasnya.