Monday, January 23, 2017

Laporan Praktikum Silvikultur Permudaan Hutan Secara Buatan

LAPORAN PRAKTIKUM SILVIKULTUR
PERMUDAAN HUTAN SECARA BUATAN


PERMUDAAN HUTAN SECARA BUATAN


Tujuan

1. Mempelajari metode permudaan hutan dengan cara buatan (artificial regeneration) dan faktor yang berpengaruh pada permudaan tersebut.


Bahan dan Alat

1. Tanaman jati dengan metode cemplongan dan tumpangsari di Petak 13.
2. Tali/meteran.
3. Pitameter/diameter tape.
4. Hagameter.
5. Kompas.

Cara Kerja

1. Dilakukan pengamatan tegakan Jati yang ada di Wanagama I Gunungkidul membuat dua petak ukur dengan ukuran 20m x 25m pada tanaman Jati muda (satu PU pada tanaman dengan metode cemplongan, dan PU yang lain pada metode tumpangsari).
2. Dihitung % jadi tanaman tersebut.
3. Diamati jarak tanamnya.
4. Diukur dbh dan tinggi tanaman jati.
5. Diamati kesehatan tanaman tersebut.

Tinjauan Pustaka

Sistem silvikultur adalah proses penanaman, pemeliharaan, penebangan, penggantian komposisi tegakan hutan untuk menghasilkan produksi kayu atau hasil hutan lainnya. Penerapan sistem silvikultur yang sesuai dapat meningkatkan nilai hutan, baik kuantitas maupun kualitas (Mawazin, 2013).

Permudaan buatan adalah suatu proses peremajaan kembali dari suatu tegakan yang dilakukan manusia. Pada umumnya dilakukan pada areal bekas tebang habis, bekas jalan dan tempat penimbunan kayu atau pada areal non-produktif baik di dalam kawasan maupun diluar kawasan hutan. Tujuan utamanya dilandasi 2 hal yaitu:
1. Hal-hal yang berhubungan dengan masalah sosial-ekonomis.
2. Hal-hal yang berhubungan dengan masalah ekologis (Daniel, 1987).

Dalam konsep silvikultur, penebangan merupakan tindakan untuk melakukan proses peremajaan hutan dengan memungut atau menebang pohon-pohon pada diameter tertentu atau yang telah masak tebang. Penebangan akan membuka ruang yang dapat memberikan kesempatan memacu pertumbuhan anakan alam terutama jenis-jenis yang toleran terhadap cahaya, sehingga akan memperkaya komposisi dan keanekaragaman jenis (Denslow, 1987).

Baca Juga : Laporan Praktikum Silvikultur Perbenihan dan Sumber Benih

Dalam sistem Permudaan Buatan ini dikenal 2 (dua) cara/sistem permudaan:
1. Permudaan buatan dengan penyemaian langsung (artificial regeneration by direct seeding)
Keuntungan dari sistem ini antara lain :
Tenaga kerja sedikit dan cocok untuk daerah yang berbukit yang sulit dijangkau;
Tidak memerlukan persemaian yang kompleks, jalan, dan alat transportasi untuk mensuplai seedling;
Bisa dilakukan dari udara dengan menggunakan pesawat udara;
Jika berhasil, umumnya lebih murah dari sistem dengan menggunakan planting.
Beberapa kerugian dari sistem ini antara lain :
Membutuhkan peralatan dan fasilitas pengumpulan dan penyimpanan benih;
Terbatas pada jenis-jenis yang dapat beradaptasi dengan kondisi cuaca dan kondisi lapang;
Bahan kimia biasa digunakan untuk merangsang/ mempermudah proses germinasi yang dapat berbahaya bagi manusia dan hewan.
2. Permudaan buatan dengan penyemaian di persemaian:
Permudaan ini dapat dilakukan dengan cara bibit tanaman dipelihara dipersemaian sebelum dilakukan penanaman.  Bibit dari hutan alam dapat digunakan sebagai sumber bibit, tetapi sebelum penanaman dipelihara dipersemaian (Ngadiono, 2004).

Permudaan buatan dengan menggunakan bibit tanaman merupakan permudaan paling penting dan paling umum digunakan dalam pembangusnan hutan tanaman intensif. Keuntungan permudaan buatan adalah kemungkinan untuk mengatur kerapatan, jarak tanam, komposisi jenis dan penggunaan bibit unggul secara lebih tepat (Hardiwinoto, 2003).


Daftar Pustaka

Daniel, T.W. 1987. Principles of Silviculture. McGraw-hill co. New York
Denslow, J.S. (1987). Tropical rainforest gaps and tree species diversity. Annual review of Ecology and Systematics, 18, 431-451.
Hardiwinoto, Suryo. Cahyono Agus, dan Oka Karyant, Legume cover crop as a soil amendment in short rotation plantation of tropical forest, journal For. Env. , vol. 45(1), pp. 13-19, 2003
Mawazin dan Atok Subiakto. 2013. KEANEKARAGAMAN DAN KOMPOSISI JENIS PERMUDAAN ALAM HUTAN RAWA GAMBUT BEKAS TEBANGAN DI RIAU. Jurnal rehabilitasi hutan. Vol 1 hal 59-73
Ngadiono. 2004.  35 Tahun Pengelolaan Hutan Indonesia: Refleksi dan Prospek.  Yayasan Adi Sanggoro. Bogor.

Artikel Terkait

Laporan Praktikum Silvikultur Permudaan Hutan Secara Buatan
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Tambahkan Komentar Anda Untuk Meningkatkan Kualita Blog Ini Dengan Cara : Tidak Spam dan Berkatalah yang Sepantasnya.