Friday, January 6, 2017

Laporan Praktikum Silvikultur Pengenalan Stump

LAPORAN PRAKTIKUM SILVIKULTUR
PENGENALAN STUMP


PENGENALAN STUMP


Tujuan


  1. Mengenal stump sebagai salah satu bibit generatif
  2. Mengetahui teknik pemindahan stump


Bahan dan Alat

Bahan dan Alat yang digunakan adalah anakan permudaan alam, kertas gambar, alat tulis, kaliper, penggaris, gunting/gergaji, cetok/cangkul, dan kamera

Cara Kerja


  1. Gambarlah  morfologis dari stump
  2. Buatlah stump dengan ketentuan
  3. Perbandingan batang-akar : 1:1 3 batang
  4. Perbandingan batang-akar : 2:1 3 batang
  5. Perbandingan batang-akar : 3:1 3 batang
  6. Perbandingan batang-akar : 1:2 3 batang
  7. Setelah stump siap, dibawa kelapangan untuk ditanam
  8. Buatlah layout dari penanaman
  9. Siramlah setiap hari, amati 2 minggu kemudian,cabutlah bibit tersebut amati dan gambar perakaraannya
  10. dokumentasikanlah


Tinjauan Pustaka

Stump adalah suatu bibit tanaman yang bersal dari benih di mana sebagian batang dan akarnya dipotong dengan maksud ditanam di lapangan. Keuntungan penanaman dengan stump antara lain: pertumbuhan tinggi pada tahun pertama lebih cepat dibandingkan dengan tumbuhan yang berasal dari benih, dapat ditanam pada tanah yang lengas dan tanah bagian atasnya tidak begitu baik serta pada tanah yang kelerengannya curam (Darmawan, 1988).

Penggunaan stump sebagai bahan tanaman di mana akar-akar rambut mengalami kerusakan menyebabkan penyerapan air dan unsur hara dari dalam tanah memerlukan waktu untuk membentuk akar-akar rambut (Omon, 1986).

Bahwa keadaan lingkungan di lapangan itu sangat penting dalam menentukan kekuatan tumbuh bibit adalah sangat nyata dan perbedaan kekuatan tumbuh bibit dapat terlihat nyata dalam keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan. Di samping itu kecepatan tumbuh bibit dapat pula menjadi petunjuk perbedaan kekuatan tumbuh. (Harjadi, 1979).

Baca Juga :  Laporan Praktikum Silvikultur Pembudidayaan Stek

Stump merupakan bahan tanaman yang dibuat dari anakan tanaman dimana semua daun-daun dan akar sekundernya dibuang, kecuali akar tunggang dan batang dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pemotongan daun dilakukan dengan tujuan untuk menghindari penguapan yang berlebihan, sedangkan pemotongan akar dilakukan untuk merangsang pertumbuhan akar baru yang lebih banyak (Misnawati, 2014).

Ada beberapa cara pemindahan bibit dari persemaian yaitu :
1.    Sistem cabut, yakni bibit yang telah tumbuh di persemaian dan cukup umur dicabut dengan hati-hati. Namun, sebelum dilakukan pencabutan bedeng persemaian harus dibasahi dengan air untuk memudahkan pencabutan dan tidak merusak akar.
2.    Sistem putaran, yaitu bibit diambil beserta tanahnya. Namun, sebelum bibit diambil tanah dibasahi dengan air telebih dahulu (Rayan, 2009).

Daftar Pustaka

Darmawan,Y. 1988. Pengaruh Penggunaan Hormon Penumbuh Akar Rootone terhadap Keberhasilan Pertumbuhan Stump Shorea palembanica Miq. Di Kebun Percobaan Balai Penelitian Hutan Darmaga. Bogor: IPB.
Harjadi. 1979. Koperasi Pemasaran Hortikultura: Keberhasilan dan Kendala. Media Komunikasi dan Informasi. April No. 16 Vol. IV, hal. 31.
Misnawati. 2014. PERTUMBUHAN STUMP GMELINA (Gmelina Arborea Roxb.) PADA BERBAGAI PERBEDAAN LAMA WAKTU PENYIMPANAN. Jurnal Warta Rimba. Vol 2 hal 134
Omon, R. M. dan Masano. 1986. Pengaruh Hormon NAA terhadap Pertumbuhan Cabutan dan StumpDipterocarpus retusus B. L. Di Darmaga. Buletin Penelitian Hutan. 479:28-35.
Rayan. 2009. Teknik Persemaian dalam Rangka Pengadaan Bibit Untuk Penanaman. Peneliti pada Balai Litbang Kehutanan Kalimantan.

Artikel Terkait

Laporan Praktikum Silvikultur Pengenalan Stump
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Tambahkan Komentar Anda Untuk Meningkatkan Kualita Blog Ini Dengan Cara : Tidak Spam dan Berkatalah yang Sepantasnya.