Monday, January 9, 2017

Laporan Praktikum Silvikultur Pembudidayaan Stek

LAPORAN PRAKTIKUM SILVIKULTUR
PEMBUDIDAYAAN STEK


PEMBUDIDAYAAN STEK


Tujuan


  1. Mengetahui cara pembuatan stek batang, stek pucuk, dan stek akar
  2. Mengetahui pengaruh hormon/ZPT terhadap pertumbuhan stek
  3. Mahasiswa mampu memanfaatkan bahan di sekitar lingkungan untuk melakukan budidaya stek

Bahan dan Alat

Bahan dan Alat yang digunakan adalah aqua gelas 30 buah, stek batang/cabang dan stek pucuk gamal atau yang lainnya, stek akar sonokeling atau kayu putih, media tanah/kompos, hormon, gunting stek, gergaji, penggaris, cetok, dan cangkul

Cara Kerja


  1. Buatlah stek batang/cabang dengan panjang 10-15 cm, diameter 10-22 mm sebanyak 10 buah. Pada bagian pangkal dipotong miring, sementara di ujung dipotong datar
  2. Buatlah stek pucuk dormant 10 buah
  3. Buatlah stek akar panjang 10 cm 10 buah
  4. 5 batang stek batang/cabang dan akar pada bagian pangkalnya dicelupkan ZPT sementara sisanya tidak
  5. Siapkan media stek dalam kantong palstik, kemudian diatur
  6. Tanam stek 1/3 bagian dengan kemiringan 45º
  7. Siramlah air secukupnya, amati 2 hari sekali
  8. Pengamatan diakhiri setelah 4 minggu. Gambarlah stek


Tinjauan Pustaka

Perbanyakan dengan cara vegetative misalnya pemindahan tunas akar alami, pencangkokan, okulasi, stek akar, stek pucuk dan kultur jaringan. Teknik yang paling banyak dilakukan adalah stek akar, karena dapat menghasilkan bibit dalam jumlah banyak. Manfaat lain dari stek yaitu mudah dilakukan dan relative murah. Permasalahan yang sering ditemukan adalah kesulitan dalam menyediakan akar secara berkesinambungan, seehingga jumlah produksi bibit belum optimal (Adinugraha, 2011).

Perbanyakan dengan cara stek adalah perbanyakan tanaman dengan menumbuhkan potongan/bagian tanaman seperti akar, batang atau pucuk sehingga menjadi tanaman baru. Stek pucuk umum dilakukan untuk perbanyakan tanaman buah-buahan. Dengan kata lain stek  atau potongan adalah menumbuhkan bagian atau potongan tanaman, sehingga menjadi tanaman baru (Yustina, 1994).

Penyiapan bibit stek tanaman meliputi langkah-langkah pemilihan pohon induk dan pengambilan akar tanaman. Secara terperinci kegitan-kegiatan tersebut adalah sebagai  berikut. Untuk memperoleh yang baik dan produktif, diperlukan bibit tanaman yang baik pula. Bibit tanaman yang baik hanya dihasilkan tanaman induk yang baik.  dapun syarat-syarat tanaman yang dapat digunakan sebagai pohon induk adalah sebagai berikut:
a. Umur tanaman sudah mencapai 6-10 tahun
b. Tanaman tumbuh sehat tahan terhadap serangan hama dan penyakit
c. Tanaman berbuah lebat setiap tahun dan memiliki mutu buah yang baik
d. Berasal dari varietas yang dibutuhkan
e. Tanaman ditanam pada tanah yang gembur
f. Tanaman memiliki perakaran yang sehat dan banyak, serta dipilih akar permukaan
g. Pohon sedang tidak dalam keadaan berbunga atau berbuah (Aliadi 1990).
Baca Juga : Laporan Praktikum Silvikultur Pengaruh Penyiraman dan Pemupukan terhadap Pertumbuhan Semai

Hampir semua bagian tanaman dapat dipakai sebagai stek, tetapi yang sering dipakai adalah batang muda yang subur. Mudahnya stek berakar tergantung kepada spesiesnya. Ada yang mudah sekali berakar cukup dengan medium air saja. Tetapi banyak pula yang sukar berakar, bahkan tidak berakar walaupun dengan perlakuan khusus. Kesuburan dan banyaknya akar yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh asal bahan steknya yaitu bagian tanaman yang dipergunakan, keadaan tanaman yang diambil steknya, dan keadaan luar waktu pengambilan (Hasanah, 2007).

Perbanyakan tanaman dengan cara stek merupakan perbanyakan tanaman dengan cara menanam bagian-bagian tertentu dari tanaman. Bagian tertentu itu bisa berupa pucuk tanaman, akar, atu cabang. Proses penyetekan tanaman itu sendiri cukup mudah. Kita tinggal memotong tanaman yang terpilih dengan menggunakan pisau yang tajam untuk menghasilkan potongan permukaan yang halus. Pemotongan stek bagian ujung sebaiknya berada beberapa milliliter dari mata tunas. Sedangkan pemotongan stek bagian pangkal harus meruncing. Ketika membuat potongan meruncing. Hendaknya kita usahakan potongan itu sedikit menyentuh again mata tunas, dengan demikian nantinya stek yang diharapkan akan berhasil ( Aak, 1991 ).

Daftar Pustaka

AAK. (1991). Mangga. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Adinugraha, H. A. 2011. Pengaruh umur pohon induk umur tunas dan jenis media terhadap pertumbuhan stek pucuk sukun. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan 5 : 31—32.
Aliadi, A., et al. 1990. Kemungkinan Penangkapan Edeilweis (Anaphalis javanica (BI.) Boerl.) dengan Stek Batang. Media Konservasi Vol. 3(1) : 37 – 45.
Hasanah, F. N,. 2007. Pembentukan Akar pada Stek Batang Nilam (Pogostemon cablin Benth.) setelah direndam Iba (Indol Butyric Acid) pada Konsentrasi Berbeda.  Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol 15 (2) : 1-5.
Yustina, E. W.1994. Jenis dan Budidaya.Depok:Penebar Swadayana.



Artikel Terkait

Laporan Praktikum Silvikultur Pembudidayaan Stek
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Tambahkan Komentar Anda Untuk Meningkatkan Kualita Blog Ini Dengan Cara : Tidak Spam dan Berkatalah yang Sepantasnya.