Wednesday, February 15, 2017

Laporan Praktikum Pengukuran dan Inventarisasi Sumber Daya Hutan Penaksiran Potensi Kandungan Karbon pada Suatu Unit Kawasan Hutan

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN INVENTARISASI SUMBER DAYA HUTAN
PENAKSIRAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA SUATU UNIT KAWASAN HUTAN


PENAKSIRAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA SUATU UNIT KAWASAN HUTAN


Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengetahui besarnya potensi karbon untuk kelas hutan produktif.
2. Dapat mengukur dan mengetahui potensi kandungan karbon pada suatu unit kawasan hutan.
3. Mampu menaksir jumlah gas CO2 yang diserap tegakan.


Dasar Teori

Biomassa pohon sebagai jumlah total bahan organik hidup di atas tanah pada pohon termasuk daun, ranting, cabang dan batang utama yang dinyatakan dalam berat kering oven ton per unit area. Selain itu jumlah dari biomassa pohon merupakan selisih antara hasil fotosintensis dengan konsumsi untuk respirasi dan proses pemanenan. Penentuan biomassa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besarnya biomassa yang terkandung dalam petak tebangan dan dalam limbah pemanenan. Hampir 50% dari biomassa merupakan vegetasi hutan tersusun atas unsur karbon dimana unsur tersebut dapat di lepas ke atmosfer dalam bentuk Karbondioksida (CO2) apabila hutan tersebut terbakar. Biomassa dapat dibedakan ke dalam dua kategori yaitu biomassa di atas tanah (above ground biomass) dan biomassa di bawah permukaan tanah (below ground biomass). Biomassa di atas tanah adalah berat bahan unsur organik per unit area pada waktu tertentu yang dihubungkan ke suatu fungsi sistem produktifitas, umur tegakan hutan dan distribusi organik. Pendugaan biomassa vegetasi dapat menyediakan informasi tentang simpanan karbon dan nutrisi di dalam vegetasi (Brown, 1997).

Komponen-komponen penyusun biomassa pohon di atas permukaan tanah sebagai berikut :
a. Biomassa batang utama + kulit
b. Biomassa cabang
c. Biomassa ranting
d. Biomassa daun
e. Biomassa tunggak
Pengukuran biomassa tunggak, batang, dan cabang beraturan dihitung menggunakan pendekatan volume dikalikan kerapatan kayu pada setiap bagian komponen tersebut. Untuk pengukuran biomassa daun, ranting dan cabang tidak beraturan dilakukan dengan cara penimbangan secara langsung (Adinugroho, 2006).

Peningkatan kesadaran masyarakat tentang peranan sumber daya hutan sebagai penyimpan karbon (carbon zink) dan menstabilkan gas CO2 di atmosfer. Mekanisme pembangunan bersih (Cleaning Development  Mechanism) dalam Protokol Kyoto memungkinkan tiap negara melakukan perdagangan karbon (Carbon Trading)  dalam bentuk afforestasi dan reforestasi hutan tanaman. Oleh karena itu, informasi potensi kandungan karbon yang disimpan dalam tegakan hutan tanaman menjadi penting untuk ditaksir dalam perhitungan potensi sumberdaya hutan (Purwanto, 2009).

Baca Juga : Laporan Praktikum Pengukuran dan Inventarisasi Hutan Menaksir Potensi dan Analisis Struktur Tegakan Hutan Alam Tropika Basah

Perhitungan karbon dapat dilakukan dengan menghitung perbedaan cadangan karbon (carbon stock) pada waktu tertentu (stock difference method). Perbedaan cadangan karbon tersebut menunjukkan terjadinya pengurangan atau penambahan stock (carbon sink). Untuk pengukuran karbon di tingkat sub-nasional atau skala proyek REDD+, dilakukan melalui kombinasi pengukuran karbon di lapangan (ground survey) dan remote sensing. Dalam menghitung cadangan karbon, kondisi hutan yang beranekaragam perlu distratifikasi. Tujuan utama dalam penetapan stratifikasi adalah membedakn kondisi tegakan berdasarkan perbedaan volume biomassa dan kandungan karbonnya, sehingga dapat meningkatkan ketelitian. Indonesia yang memiliki variasi kandungan karbon yang sangat tinggi. Hasil dari stratifikasi misalnya membagi kelompok hutan ke dalam hutan primer, hutan bekas tebangan,hutan tanaman, tanaman perkebunan, pertanian dan sebagainya (Asmoro, 2009).

Berbagai metode telah dikembangkan untuk memperkirakan besarnya pertukaran gas CO2 pada suatu kawasan hutan , antara lain dengan eddy covariance yang berbasis data – data meteorologi, persamaan allometri untuk individu pohon, dan inventarisasi terestrial. Sumber karbon berasal dari atas permukaan tanah dan dalam permukaan tanah. Karbon diatas permukaan tanah disebut biomassa pohon. Karbon pohon merupakan salah satu sumber karbon yang sangat penting pada ekosistem hutan, karena sebagian besar karbon hutan berasal dari biomassa pohon. Pohon merupakan proporsi terbesar penyimpanan C di daratan. Pengukuran biomassa pohon dapat dilakukan dengan cara pengukuran langsung hasil penebangan (destruktif sampling) dan cara tidak langsung dengan menggunakan persamaan allometrik yang didasarkan pada pengukuran diameter batang. Beberapa persamaan allometrik yang dapat digunakan untuk hutan tropis telah disusun berdasarkan penelitian yang dilakukan secara global maupun lokal. Untuk meningkatkan ketelitian, allometrik lokal dapat dikembangkan berdasarkan kondisi tapak maupun jenis atau kelompok jenis (Basuki, 2009).

Alat dan Bahan

1. Taksiran potensi produksi hasil pada umur aktual saat dirisalah dengan menggunakan volume kayu pohon (Vbm) yang diasumsikan mencakup cabang dan ranting.
2. Angka berat kering tanur untuk penentuan biomassa kayu dan kandungan karbon untuk jenis jati.
3. Angka konversi atom karbon dalam molekul CO2.

Daftar Pustaka

Adinugroho, W. C., dan K. Sidiyasa. 2006. Model Pendugaan Biomassa Pohon Mahoni (Swietenia macrophyla King) di Atas Permukaan Tanah. Hutan dan Konservasi Alam Vol III No.1 : 103 – 117
Asmoro, J.P.P. 2009. Quantification of Carbon Sequestration on Production, Conservation and Protected Forest. Balai Penelitian Kehutanan Manokwari.
Basuki, T.M., Van Laake, P.E., Skidmore, A.K., dan Hussin, Y.A., 2009. Allometrik Equations for Estimating the Aboveground Biomass in Tropical Lowland Dipterocarp Forests.  Forest Ecology and Management, 257:1684-1694
Brown, Sandra, 1997. Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forests: a Primer. (FAO Forestry Paper - 134). FAO, Rome.
Purwanto, R.H., Rohman dan Permadi, D.B., 2009, Inventarisasi Biomassa dan Karbon Hutan Rakyat Desa Nglangeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul , DIY. Laporan Penelitian Laboratorium Perencanaan Pembangunan Hutan Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta

Artikel Terkait

Laporan Praktikum Pengukuran dan Inventarisasi Sumber Daya Hutan Penaksiran Potensi Kandungan Karbon pada Suatu Unit Kawasan Hutan
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Tambahkan Komentar Anda Untuk Meningkatkan Kualita Blog Ini Dengan Cara : Tidak Spam dan Berkatalah yang Sepantasnya.