Tuesday, April 11, 2017

Pengertian, Makna dan Hakikat, dan Implementasi Iman dalam Islam

Pengertian, Makna dan Hakikat, dan Implementasi Iman dalam Islam

Latar Belakang Iman

Kepribadian muslim berasal dari dua kata yaitu kepribadian dan muslim. Dalam pergaulan dan percakapan sehari-hari, kata kepribadian sering dikaitkan dengan sifat, watak, tingkah laku maupun bentuk fisik seseorang. Contohnya, kepada orang yang pemalu dikenakan atribut kepribadian pemalu, kemudian orang yang supel dikenakan atribut berkepribadian supel. Sehingga dapat diperoleh gambaran bahwa kepribadian menurut terminologi awam menunjukkan bagaimana tampil dan menimbulkan kesan di depan orang.

Pengertian Iman

Menurut Ahmad Rifa‘i, iman secara bahasa adalah al-tas}dīq (membenarkan dengan hati), sedangkan secara syara‘, iman adalah membenarkan dengan hati terhadap apa yang dibawa oleh Rasulullah. Dengan demikian, tambahnya, esensi iman, -sehingga orang yang memilikinya dapat disebut sebagai mukmin di hadapan Allah-, hanyalah tas}dīq (pembenaran hati).

Hal-hal yang Menggugurkan Iman : Hal-hal yang menyebabkan gugurnya iman ada dua, yaitu ragu dan benci terhadap apa yang dibawa Rasulullah. Dengan demikian ada hubungan antara dosa yang menyebabkan kufur dengan hal-hal yang menggugurkan iman. Sehingga bisa dimungkinkan hal-hal yang menggugurkan iman tidak hanya dua, tetapi semua dosa besar yang menjadikan kufur termasuk bagian dari hal-hal yang menggugurkan iman.

Makna dan Hakikat Iman

Dalam memaknai kehidupan, seseorang yang beriman atau yakin bahwa Allah SWT sebagai Tuhan, maka perbuatan yang dilakukannya akan sesuai dengan wahyu Allah yaitu sesuai dengan aturan kitab Al-Quran. Seseorang yang percaya dengan ke-esaan Allah SWT akan berusaha terus memaknai hidupnya atas perintah yang disampaikan oleh Allah. Dalam agama Islam, ilmu yang mempelajari tentang ke-Esaan Allah disebut Tauhid. Pengertian tauhid dalam bahasa arab merupakan bentuk masdar dari fi’il wahhada-yuwahhidu (dengan huruf ha di tasydid), yang artinya menjadikan sesuatu satu saja. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata: “Makna ini tidak tepat kecuali diikuti dengan penafian. Yaitu menafikan segala sesuatu selain sesuatu yang kita jadikan satu saja, kemudian baru menetapkannya”.

Dalam usaha memaknai hakikat dan makna dari keimanan seorang muslim, maka tujuan hidup dimaknai untuk mentaati seluruh perintah dan menjauhi segala larangan Allah. Keimanan sangat bertolak belakang bagi seseorang yang tidak beriman terhadap Tuhan. Keyakinan terhadap Tuhan akan memberikan tujuan bagi hidupnya yaitu untuk Allah. Seseorang yang tidak mempunyai keimanan, maka tujuan hidupnya hanya bersifat duniawi saja sehingga dalam menjalani hidupnya hanya berasaskan moralitas. Moralitas bagi seseorang yang meyakini Tuhan, menjadi salah satu alat untuk beribadah kepada Allah SWT.

Membangun Iman

Seorang muslim harus menyadari posisinya di sisi Allah dan bagaimana kita memaksimalkan apa yang Allah berikan pada diri kita dalam rangka memaksimalkan ibadah kita kepada-Nya sebagai tanda syukur.
Mengembangkan potensi bagi seorang muslim harus diarahkan kepada peningkatan keimanan dan ketaqwaan. (QS. Ali Imran (3) : 139)

Mengembangkan potensi akan melahirkan kebersamaan dan persatuan karena adanya penyadaran bahwa setiap kita saling mengisi. Janganlah kita menjadi orang yang paling baik dan paling benar, bukankah setiap kita saling membutuhkan (QS. Ash Shaff (61) : 4)

Implementasi Iman

Sementara itu, implementasi iman dalam kehidupan dapat dilakukan dengan cara menghormati, menghargai, dan membantu orang lain. Sebagai makhluk sosial, tentu manusia tidak dapat hidup sendiri. Sehingga, sudah sepatutnya kita saling tolong menolong terutama dalam kebaikan. Di samping itu, salah satu hal penting yang nengenai implementasi iman adalah ikhlas. Manusia yang beriman adalah yang meyakini takdir Tuhan. Sehingga, apabila manusia menghadapi cobaan, maka dia akan berserah, sabar, dan ikhlas.

Pengaruh Iman

Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar. Berikut ini dikemukakan beberapa pokok manfaat dan pengaruh iman pada kehidupan manusia.

  1. Iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda.
  2. Iman menanamkan semangat berani menghadap maut.
  3. Iman menanamkan sikap “self-help” dalam kehidupan.
  4. Iman memberikan ketenteraman jiwa.
  5. Iman mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan tayyibah).
  6. Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen.
  7. Iman memberi keberuntungan

Artikel Terkait

Pengertian, Makna dan Hakikat, dan Implementasi Iman dalam Islam
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Tambahkan Komentar Anda Untuk Meningkatkan Kualita Blog Ini Dengan Cara : Tidak Spam dan Berkatalah yang Sepantasnya.