Wednesday, November 29, 2017

Pengertian, Dasar, Kedudukan, dan Tujuan Silvikultur

Pengertian, Dasar, Kedudukan, dan Tujuan Silvikultur

Pengertian, Dasar, Kedudukan, dan Tujuan Silvikultur


Pengertian Silvikultur

Pengertian dari silvikulutur adalah seni pembentukan dan pemeliharaan hutan pada pengetahuan silvika sesuai dengan tujuan tertentu tanpa meninggalkan aspek ekonomi.
Manfaat dari silvikultur sendiri dapat berupa manfaat langsung maupun tidak langsung, contohnya hasil hutan kayu maupun hasil hutan non kayu beserta hasil pengolahan lanjutannya

Dasar Silvikultur

Dasar dasar silvikultur dapat berupa:
  1. Merupakan ilmu pengetahuan biologi dan ilmu pengetahuan ekologi
  2. Silvikultur selalu berkaitan dengan sosial ekonomi dan administrasi
  3. Konflik ekologi, ekonomi, dan administrasi harus dapat diselesaikan
  4. Harus dapat menganalisis tegakan pohon dan keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitar
  5. Silvikultur harus baik dan bersifat menguntungkan


Kedudukan Silvikultur

Kedudukan silvikultur dapat dilihat dari:
  1. Silvikultur itu seperti agronomi di pertanian
  2. Silvikultur berkaitan dengan silvika, fisiologi, perlindungan hutan, dan ilmu tanah
  3. Untuk membuktikan kebenaran formal dan ide ide baru di lapangan
  4. Bekerja sama dengan faktor iklim dan tanah
  5. Silvikultur dengan metode yang tepat dalam kegiatan pengelolaan (azas pelestariaan)
  6. Pihak manajemen akan mendapatkan keuntungan dari investasinya dalam menggunakan silvikultur
  7. Dapat memilih dan menentukan pilihan dalam penerapan teknologi silvikultur


Tujuan Silvikultur

Tujuan silvikultur terdapat bermacam macam, berikut tujuan dari silvikultur itu sendiri, yakni:
  1. Menentukan pilihan teknologi, dimana bisa hingga merombak hutan itu sendiri. Dimana berguna untuk mendapatkan bahan baku kayu (pulp, plywood, kayu, dll)
  2. Sebagai kawasan perlindungan sumber daya alam hayati atau sebagai sistem tata air. Dimana sedikit sekali tindakan pengelolaan dalam kawasan tersebut, sehingga hanya dengan cara membiarkannya secara alamiah. Tetapi juga diperlukan tindakan silvikultur jika terjadi bencana alam
  3. Sebagai pembangunan dan pemeliharaan hutan dan menghasilkan produk barang yang berupa kayu dan non kayu, barang dan jasa
  4. Mengatur struktur tegakan pohon
  5. Mengubah sebagian ekosistem menjadi ekosistem yang baru, sebagiannya dibiarkan alami
  6. Untuk pemanenan hasil hutan, pemandangan yang menarik dan bagus, untuk wisata alam, mengontrol populasi hama, dan perlindungan air
  7. Mengontrol komposisi jenis dari aspek ekonomi ekologi, contohnya Tegakan hutan yang dikelola memiliki jenis yang sedikit ataupun jenis yang berlebihan; jenis yang berharga maupun eksotik dapat ditingkatkan jumlahnya
  8. Mengatur kerapatan tegakan yang dipengaruhi oleh diameter ataupun tinggi; Jika tegakan rapat, maka diameter kecil dan melambat, memacu pertumbuhan, tinggi batang bebas cabang (TBBC) tinggi, dan mengalami prunning alami; Jika tinggi batang bebas cabang (TBBC) rendah atau tegakan jarang, maka diameter besar, sehingga dilakukan penjarangan, begitupula sebaliknya
  9. Pengendalian pertumbuhan suatu tanaman, tergantung dari keadaan ruang tumbuh, dapat dengan cara memberikan ruang tumbuh, yang optimal bagi tanaman pokok
  10. Pengendalian rotasi, dimulai dari penanaman, lanjut ke pemeliharaan, terus penjarangan, lalu panen dan dimulai lagi dari pemanenan, dan seterusnya
  11. Proteksi hama dan penyakit, dengan cara salvage cutting (tebang penyelamatan)
  12. Pelestarian ekosistem, tanah, terbentuknya lahan hutan, dan daur hara

Artikel Terkait

Pengertian, Dasar, Kedudukan, dan Tujuan Silvikultur
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Tambahkan Komentar Anda Untuk Meningkatkan Kualita Blog Ini Dengan Cara : Tidak Spam dan Berkatalah yang Sepantasnya.