Monday, January 30, 2017

Laporan Praktikum Silvikultur Karakteristik Tegakan Cemara Udang

LAPORAN PRAKTIKUM SILVIKULTUR
KARAKTERISTIK TEGAKAN CEMARA UDANG


KARAKTERISTIK TEGAKAN CEMARA UDANG


Tujuan

1. Mempelajari karakteristik tanaman cemara udang dari segi tapak, iklim mikro, tegakan, dan estetika.


Bahan dan Alat

1. Tali/Meteran
2. Hagameter
3. Pita meter/Diameter tape
4. Kompas
5. Termometer tanah
6. Termohigrometer
7. pH meter/pH stick
8. Anemometer
9. Luxmeter
10. Kamera

Cara Kerja

1. Petak ukur pada tegakan cemara udang 20 x 20 m dibuat.
2. Jumlah tegakan dihitung dan tinggi total, tbbc, tinggi tajuk terlebar serta dbh tanaman dan lebar 4 sisi diukur.
3. Proyeksi horizontal dan vertikal dibuat.
4. Suhu tanah, suhu udara, intensitas cahaya di luar dan di dalam tegakan diukur untuk mengetahui besarnya naungan tajuk cemara, kecepatan angin.
5. Gambar pula letak poles pada petak ukur yang saudara amati.

Tinjauan Pustaka

Lingkungan pantai merupakan suatu kawasan yang spesifik, dinamis, kaya  keanekaragaman hayati dan banyak manfaatnya bagi masyarakat. Lingkungan  pantai ini sangat potensial untuk dikembangkan baik sebagai kawasan wisata,  budaya, pertanian, pertambangan, perikanan dan laboratorium alam bagi  kepentingan ilmiah (Wibowo, 2011).

Kawasan pesisir merupakan salah satu sumberdaya lahan yang belum mendapat perhatian dengan baik, bersifat marjinal sehingga perlu usaha untuk pengelolaan dan peningkatan kualitas tapak maupun lingkungannya sehingga menjadi lebih baik. Salah satu upaya perbaikan sifat-sifat tanah dan lingkungan mikro sangat diperlukan, antara lain dengan menanam jenis-jenis yang dapat berperan sebagai pemecah angin (wind breaker) (Yuwono, 2009).

Tanaman cemara udang (Casuarina equisetifolia Linn.) merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini secara luas ditanam di kawasan pantai. Cemara udang dipilih karena mampu beradaptasi dengan baik pada lahan pasir yang memiliki kadar garam tinggi, mampu tumbuh pada Ph tanah 5-9,5 serta bersifat evergreen (Triyogo, 2009).

Pembangunan hutan pantai dilakukan dengan menanam tanaman yang mampu tumbuh di kawasan pantai berpasir yang pada umumnya kering, berkadar garam tinggi, dan terpaan angin yang kencang. Cemara udang ( Casuarina equisetifolia) digunakan sebagai tanaman rehabilitasi untuk membentuk suatu ekosistem hutan tanaman yang mampu mengurangi kecepatan dan memecah terpaan angin dari laut ke wilayah daratan. Selain itu tegakan cemara udang juga diharapkan mampu membentuk lahan yang produktif di kawasan pesisir pantai. Cemara udang merupakan salah satu jenis tanaman yang terbukti mampu tumbuh di lahan pantai dengan baik, sehingga cocok untuk dikembangkan dalam rangka rehabilitasi lahan pantai (Winarni, 2004).

Pertumbuhan tanaman cemara udang (Casuarina equisetifolia) di pesisir pantai sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi antara lain: kecepatan angin, salinitas, kandungan hara dalam tanah dan suhu udara. Perbedaan kecepatan angin yang diterima tanaman dapat menyebabkan variasi pertumbuhan, antara lain keanekaragaman diameter, tinggi, serta luas dan bentuk tajuk. Pengaruh faktor lingkungan ini dapat mengubah struktur tanaman dan membuat fungsinya sebagai windbreak tidak maksimal. Hutan efektif dalam memodifikasi angin karena memiliki porositas, sehingga sebagian pergerakan angin akan masuk ke dalam tegakan. Permukaan daun, percabangan dan kulit batang yang besar mampu menyediakan gaya gesek yang besar, sehingga efektif untuk mengurangi kecepatan angin. Dalam hal ini, profil angin dalam hutan ditentukan oleh tiga faktor, yaitu jenis tanaman, kerapatan, struktur tegakan (Kimmins, 1987).

Daftar Pustaka

Kimmins, J.P. 1987. Forest Ecology. Macmillan. New York.
Triyogo, A., Sumardi, dan W.D. Atmanto. 2009. Pengaruh Jenis Mulsa terhadap Kapasitas Penambatan Spesifik Nitrogen Cemara Udang (Casuarina equisetifolia Linn.) pada Kondisi Tempat Tumbuh yang Berbeda. Jurnal Agronomi Indonesia Vol. 37 No. 1 : 71-77.
Wibowo, Mardi. 2001. Aplikasi Sistem Informasi Geografi (Sig) Untuk Penataan Kawasan Pantai Kasus Pantai Parangtritis Dan Sekitarnya. Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.2, No. 2, Mei 2001 : 159-167
Winarni, Widaryanti W. dan Adriana. 2004. Propagasi Makro Cemara udang Casuarina equisetifolia). Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.
Yuwono, N.W., 2009. Membangun Kesuburan Tanah di Lahan Marginal. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol. 9 No. 2 : 137-141.

Artikel Terkait

Laporan Praktikum Silvikultur Karakteristik Tegakan Cemara Udang
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Tambahkan Komentar Anda Untuk Meningkatkan Kualita Blog Ini Dengan Cara : Tidak Spam dan Berkatalah yang Sepantasnya.